TRIBUNNEWS.COM, LIVERPOOL- Petenis kelahiran Kanada berkewarganegaraan Inggris, Emma Raducanu baru-baru ini menjadi juara turnamen Grand Slam AS Terbuka.
Petenis berusia 18 itu pertama kali meraih gelar juara grand slam AS Terbuka setelah mengalahkan Leylah Fernandez dari Kanada.
Dalam perjuangannya menuju juara, Raducanu tak pernah kalah satu set pun sepanjang turnamen AS Terbuka.
Dia menjadi wanita Inggris pertama yang memenangkan gelar tunggal utama grand slam sejak Virginia Wade di Kejuaraan Wimbledon 1977.
Dan juga jadi petenis Inggris pertama melakukannya di AS Terbuka sejak Virginia Wade pada 1968.
Dalam wawancara Jurgen Klopp sebelum pertandingan Liga Champions antara Liverpool melawan AC Milan, muncul pertanyaan terkait Emma Raducanu.
Klopp pun memberikan jawaban pertanyaan itu. Dengan menyebut Emma sebagai petenis yang sangat berbakat.
"Emma Raducanu adalah petenis bertalenta abad ini," kata Jurgen Klopp.
Manajer Liverpool Jurgen Klopp mengungkapkan dia terinspirasi dari menonton kemenangan Emma Raducanu yang berusia 18 tahun di AS Terbuka.
"Saya pasti akan menonton tenis wanita lebih sering lagi daripada yang saya lakukan dalam beberapa tahun terakhir," kata Klopp dikutip Liverpool Echo.
Jurgen Klopp berjanji akan menonton lebih banyak tenis wanita setelah melihat kemenangan Emma Raducanu yang berusia 18 tahun di AS Terbuka.
Jurgen Klopp menggambarkan Emma Raducanu sebagai petenis berbakat pada abad ini.
Klopp bergabung dengan jutaan orang yang menonton final tenis Grand Slam ketika Raducanu menjadi wanita Inggris pertama yang memenangkan gelar tunggal Grand Slam sejak 1977 dengan mengalahkan Leylah Fernandez.
Raducanu juga merupakan petenis kualifikasi pertama yang memenangkan gelar Grand Slam.
Tetapi Klopp paling terinspirasi oleh kerendahan hati si pemain bersama dengan lawannya, Leylah Fernandez setelah keduanya meraih prestasi hebat, jadi juara dan finali Grand Slam AS Terbuka.
"Sudah lama saya tidak menonton pertandingan tenis secara penuh dan saya terkesan dengan kekuatan, kecepatan, dan keseluruhan permainan," katanya.
"Tenis wanita jelas berada dalam momen yang brilian. Kedua gadis ini, 18 dan 19, apa yang mereka tunjukkan dalam permainan sangat mengesankan," ucap Klopp.
Tetapi kemudian ketika mereka mendapatkan trofi selama upacara, cara kedua gadis itu berbicara benar-benar menginspirasi.
"Bahkan lebih dari pertandingan tenis yang cukup menginspirasi. Saya benar-benar kewalahan dengan cara mereka menampilkan diri. Fernandez jelas kecewa dan Emma menunjukkan rasa hormat yang besar untuknya," katanya.
"Mereka tahu mereka akan sering bertemu di masa depan dan berada di lebih banyak final," ucapnya.
"Itu adalah pertunjukan sportif dan olahraga elite yang hebat dan betapa rendah hatinya mereka, begitu muda sudah berada di puncak dunia," ucap Klopp.
“Ketika Anda berusia 18 tahun dan memenangkan AS Terbuka, itu hanya bisa datang dari petenis yang bekerja keras," ucap Klopp.
"Dia pasti petenis berbakat pada abad ini, tetapi tanpa kerja keras tidak mungkin berada di sana dan melakukan itu," ucapnya.
"Sekarang dia ada di sana dan Anda melihatnya tersenyum selama pertandingan, itu adalah hal terbaik yang dapat saya bayangkan," ucap Klopp.
"Saya akan menonton tenis wanita lebih banyak, tentu saja, daripada yang saya lakukan dalam beberapa tahun terakhir," kata Klopp.