Laporan wartawan Tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pebulutangkis tunggal putra Indonesia Jonathan Christie menyesal karena gagal memberikan yang terbaik untuk Indonesia saat berlaga di Olimpiade Tokyo 2020.
Satu faktor yang membuat Jojo gagal memberikan yang terbaik yakni sebelum keberangkatan, dirinya terinfeksi Covid-19.
Demikian disampaikan oleh Andreas Adi Siswa, ayah Jonathan Christie, saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (15/9/2021).
Baca juga: Pemain Kelas Dunia, Peforma Jonatan Christie di Olimpiade Bikin Joko Suprianto Bingung
"Kemarin dia sudah berharap, berlatih capek-capek, tapi pada waktu mau berangkat dia kena Covid-19, itu dia juga tidak menginginkan. Penyesalannya pun ada, dia menyesal tidak bisa memberikan yang terbaik buat Indonesia," ujar Andreas.
Terinfeksi Covid-19 membuat penampilan Jojo di olimpiade kurang apik, lantaran tidak menjalani latihan.
"Tidak latihan, penurunan kondisi kebugaran fisik dan mainnya kentara (terlihat) jelas," ujar Andreas.
Namun, lanjut Andreas, putranya kini telah pulih, baik secara psikis maupun mentalitas.
Jojo juga kini semakin giat berlatih, menyambut kompetisi bulutangkis bergengsi yang ada di depan matanya, yakni Piala Sudirman dan Thomas Cup.
Baca juga: Legenda Bulutangkis Joko Suprianto Soroti Peforma Jonatan Christie di Olimpiade, Ada Apa Jojo?
"Kondisi psikis Jojo sudah baik, sudah siap. Setelah pulang dari situ (Tokyo), dia kembali berlatih, dan kini semangatnya sudah pulih," kata Andreas.
Sebagai ayah, Andreas berharap agar kendala-kendala sebelum bertanding di Piala Sudirman dan Thomas Cup tidak dialami putranya.
Kendala-kendala yang dimaksud yakni cidera, maupun ancaman virus Covid-19.
"Mudah-mudahan dia tidak ada gangguan lagi, seperti penyakit, cedera, itu saja harapannya. Kalau nanti dia lancar, mudah-mudahan dia bisa memberikan yang terbaik buat Indonesia di Sudirman dan Thomas Cup nanti," kata Andreas.