Laporan Wartawan Tribunnews.com, Muhammad Nursina
TRIBUNNEWS.COM - Kedatangan atlet Indonesia yang baru saja tampil di Paralimpiade Tokyo 2020 disambut sukacita di Kusuma Sahid Prince Hotel, Surakarta pada Jumat (17/9/2021) malam.
Rombongan atlet, tim, hingga NPC tiba di Kota Solo pada malam hari, setelah menghadiri acara apresiasi dan pemberian bonus dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Bogor pada pagi harinya.
Pada malam itu, rombongan atlet Indonesia disambut dengan riuh tepuk tangan gembira dan ucapan selamat kepada patriot-patriot olahraga Tanah Air yang telah mengharumkan nama Indonesia dikancah internasional pada helatan akbar Paralimpiade Tokyo 2020.
Seperti diketahui, atlet Indonesia membawa pulang sembilan medali pada Paralimpiade Tokyo 2020, rinciannya dua emas, tiga perak, dan empat perunggu.
Raihan sembilan medali tersebut membawa Indonesia menempati urutan ke-43 pada klasemen akhir Paralimpiade Tokyo 2020.
Dan yang lebih istimewa lagi, ini adalah pencapaian terbaik sepanjang sejarah keikutsertaan Indonesia di Paralimpiade sejak pertama kali mengikuti pada tahun 1976 di Toronto, Kanada.
Kepala Disporapar Jateng, Sinung Rachmadi mewakili Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang tidak bisa hadir dalam acara ini mengungkapkan rasa syukur dan bangga terhadap atlet Indonesia yang telah berprestasi di Paralimpiade Tokyo 2020.
"Pemerintah, masyarakat, dan khususnya masyarakat Jawa Tengah merasa 'mongkok', bangga, bahwa NPC Indonesia yang bermarkas di Solo menyumbangkan 2 medali emas, 3 perak, dan 4 perunggu dibandingkan perelatan (Paralimpiade) sebelumnya yang hanya meraih perunggu. Kali ini mereka mengumandangkan Indonesia Raya sebanyak dua kali," kata Sinung kepada awak media, Jumat (17/9/2021) malam.
Sinung bahkan sampai tidak bisa mengungkapkan dengan kata, apa yang diraih oleh atlet Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020 memberikan inspirasi yang sangat berharga untuk kita semua.
"Ini memberi inspirasi dan penguatan, artinya mereka (atlet paralimpiade) luar biasa, luar biasa, luar biasa sekali," sambungnya.
Tapi, tugas pemerintah, NPC, dan stakeholder lainnya belum berhenti di sini.
Ini menjadi penanda baik bagaimana untuk meraih prestasi yang lebih baik lagi dan mempertahankan prestasi di kancah internasional.
"Bagi kami, ini menjadi penanda, bahwa tidak berhenti di sini, mempertahankan prestasi tidak mudah dibandingkan dengan meraih prestasi."
"Konsep olahraga reguler maupun paralimpik adalah mencari talenta baru menggantikan yang senior hingga pengembangan prestasi olahraga itu bisa berkelanjutan," pungkasnya.(*)