Laporan wartawan Tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fadjriansyah bersyukur istrinya, pebulutangkis legenda di sektor tunggal putri Indonesia, Verawaty Fajrin bisa mendapatkan ruang VIP di RS Kanker Dharmais, Jakarta.
Kata Fadjriansyah, istrinya bisa mendapatkan ruang VIP untuk penyembuhan dari kanker paru-paru stadium 3 berkat jasa dari Rosiana Tendean, pebulutangkis yang pernah menjadi pasangan Verawaty.
"Kalau perawatan di (ruang) VIP ini bantuan dari pemerintah. Tadinya saya kira bakal dapat ruang kelas 1, sekarang jadi dapat ruang VIP. Alhamdulillah, berkat jasa Rosi itu," kata Fadjriansyah kepada Tribunnews.com di RS Kanker Dharmais, Jakarta, Senin (20/9/2021).
Fadjriansyah mengkalim sangat mengetahui karakter seorang Rosiana Tendean.
Rosi, kata Fadjriansyah, tidak pernah setengah-setengah dalam memberikan bantuan.
"Begitulah sifat Rosi, kalau dia menolong orang, sampai tuntas," kata Fadjriansyah.
Di ruang VIP, Verawaty ditangani sejumlah dokter spesialis, yakni dokter spesialis paru, hematologi sepesial ahli kanker, kemudian spesialis gizi dan lain-lain.
"Karena itu saya terimakasih banyak sama Rosi, karena dia, pemerintah memberikan perhatian. Akhirnya Bu Vera ditempatkan di VIP. Alhamdulillah sekali," tutur Fadjriansyah.
"Kaget juga diberikan kelas VIP ini," imbuh dia.
Selain mendapatkan ruang perawatan VIP, biaya perawatan Verawaty sampai sembuh dipastikan ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
"Dapat kabar ini Bu Vera senang, masih semangat. Apalagi dirut datang memberikan support, Kemenpora juga," jelas Fadjriansyah.
Menurut Fadjriansyah, kondisi kesehatan Verawaty memang masih belum begitu baik.
Namun, raut wajah Verawaty kini terlihat lebih cerah.
"Badannya masih sakit terus, nyeri, tangannya sudah bengkak semua. Saya prihatin saja ini. Tapi mukanya sudah lebih cerah, ketawa terus," tutur Fadjriansyah.
Sosok Verawaty sendiri bukan sekadar peraih medali emas SEA Games.
Dia memiliki sejumlah prestasi yang lebih hebat, salah satunya saat bersama Imelda Wigoena.
Bersama Imelda, Verawaty sukses merebut medali emas Asian Games VIII/1978 di Bangkok.
Mereka di final mengalahkan wakil China, Chiu Yu Fang/Cheng Hui Ming.
Sebelumnya, mereka juga memenangkan titel Denmark Open pada 1978.
Selain bermain di nomor ganda, Verawaty juga pernah menjadi juara dunia sektor tunggal putri pada tahun 1980.