TRIBUNNEWS.COM - Tim bulutangkis Indonesia mampu mengalahkan Denmark untuk merebut posisi juara Grup C Piala Sudirman 2021.
Berlaga di Energia Areena, Vantaa, Finlandia, Indonesia unggul tipis 3-2, Rabu (29/9/2021).
Sebagai informasi, dalam 4 pertandingan terakhir Piala Sudirman antara Indonesia dan Denmark skor menang selalu identik 3-2.
Tercatat, pada Piala Sudirman 2015 Indonesia mengalahkan Denmark 3-2.
Baca juga: Piala Sudirman 2021, Indonesia Gebuk Denmark, Sektor Tunggal Jadi Sorotan di Perempatfinal
Pada Piala Sudirman 2017, Indonesia juga mengalahkan Denmark dengan skor 3-2.
Sebaliknya, pada Piala Sudirman 2019, ganti Denmark yang menang 3-2 dari Indonesia.
Kini, pada Piala Sudirman 2021, Indonesia kembali menang atas Denmark dengan skor 3-2.
Baca juga: Hasil Piala Sudirman 2021, Anthony Ginting Tumbang, Indonesia Tertinggal 1-2 dari Denmark
Atas kemenangan itu, Indonesia akan melaju ke babak perempat final ditemani Denmark sebagai runner-up Grup C.
Indonesia selanjutnya akan menghadapi runner-up Grup A, B, atau D pada babak perempat final, Jumat (1/10/2021).
Undian babak perempat final akan dilakukan pada Jumat (1/10/2021) malam waktu setempat karena masih ada Grup B dan D yang akan menjalani pertandingan terakhir fase grup pada sore harinya.
Baca juga: Piala Sudirman 2021, Indonesia Gebuk Denmark, Sektor Tunggal Jadi Sorotan di Perempatfinal
Sektor Tunggal Jadi Kelemahan
Kabid Binpres PP PBSI Rionny Mainaky sebelum laga penentuan Grup C ini mengatakan, Indonesia akan menurunkan skuad terbaik menghadapi Denmark merujuk pada pertimbangan pelatih di lapangan.
Pada hari ini, diketahui Indonesia menurunkan line-up:
Ganda Putra: Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo
Tunggal Putri: Putri Kusuma Wardani
Tunggal Putra: Anthony Sinisuka Ginting
Ganda Putri: Greysia Polii/Apriyani Rahayu
Ganda Campuran: Praveen Jordan/Melati Daeva
Dari line-up yang dianggap terbaik tersebut, sektor tunggal putra dan putri mengalami kalah dan menyumbang poin bagi kubu lawan.
Pada laga sebelumnya, Indonesia melawan Kanada, dua sektor ini juga menjadi titik lemah.
Saat melawan Kanada, Indonesia menurunkan Ester Nurumi Tri Wardoyo. Pemain muda itu takluk dalam duel pemain remaja melawan Rachel Chan.
Di sektor tunggal putra melawan Kanada, Indonesia menurunkan Jonatan Christie.
Namun, secara tidak terduga, Jojo juga kalah dari Brian Yang.
Juara Asian Games 2018 itu takluk lewat rubber game dengan skor 21-9, 20-22, 18-21.
Lemahnya sektor tunggal putra-putri Tim Bulutangkis Indonesia ini sebenarnya sudah disadari Rionny.
Saat Indonesia mengalahkan Kanada 3-2 di babak penyisihan grup, Rionny juga menegaskan kalau sektor ganda adalah andalan dan sektor tunggal jadi kelemahan.
"Kemenangan dari sektor ganda memang sudah diprediksi bisa menjaga poin. Sementara di tunggal kita kehilangan poin," kata Rionny.
Anthony Ginting Tak Segesit Biasanya
Pemain tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting, menelan kekalahan saat Indonesia menghadapi Denmark pada fase grup Sudirman Cup 2021.
Anthony Sinisuka Ginting gagal menyumbang poin bagi Indonesia saat tampil pada partai ketiga melawan Denmark pada babak penyisihan Grup C Sudirman Cup 2021.
Menghadapi Anders Antonsen, Anthony Sinisuka Ginting kalah 9-21, 15-21 pada pertandingan yang digelar di Energia Areena, Finlandia, Rabu (29/9/2021).
Kekalahan Anthony membuat Indonesia tertinggal 1-2 dari Denmark.
Bagi Anthony sendiri, ini menjadi kekalahan pertamanya dari Antonsen setelah selalu menang dalam empat pertemuan sebelumnya.
Pemain jebolan klub SGS PLN Bandung tersebut juga tidak terlihat tampil gesit seperti biasanya.
Berbicara di mixed zone setelah pertandingan, Anthony mengaku sengaja memperlambat tempo permainannya.
Anthony merasa perlu melakukan penyesuaian setelah Antonsen tampil begitu dominan pada gim pertama.
"Antonsen memimpin dan mengontrol permainan sepanjang pertandingan dari set pertama sampai set kedua," kata Anthony, dilansir dari BWF Badminton.
"Saya sudah melakukan yang terbaik untuk mendapat poin sebanyak mungkin tetapi Antonsen bermain sangat baik, lebih baik dari saya."
"Dari set pertama pelatih dan saya berdiskusi untuk menjaga tempo tetap lambat karena Antonsen dari gim pertama bermain sangat cepat."
"Dia mengendalikan semua pukulan, semua pukulannya sangat mengancam, jadi dari sana saya harus mengendalikan tempo juga," sambung pemain asal Cimahi itu.
Anthony juga menyoroti bagaimana pergerakan kok pada Sudirman Cup 2021 terbilang lambat.
Meski mengaku karakter kok memengaruhi permainannya, pemenang medali perunggu Olimpiade itu tak mau menjadikannya alasan.
"Smes dan pukulan saya yang lain tidak berhasil karena koknya sangat lambat tetapi itu bukan alasan karena lawan juga mengalaminya," tutur Anthony.
"Kami harus menemukan bagaimana cara untuk menang, memenangi poin sebanyak mungkin, terlepas koknya lambat atau tidak. Antonsen bermain sangat bagus hari ini."
Putri KW Tegang
Pebulutangkis tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani, tampil menjanjikan dalam debutnya pada pertandingan penyisihan Grup C Sudirman Cup 2021 melawan Denmark.
Namun, Putri Kusuma Wardani belum berhasil menyumbang poin saat menghadapi Mia Blichfeldt, dengan skor 11-21, 21-16, 14-21 pada laga yang berlangsung di Energia Areena, Vantaa, Finlandia, Rabu (29/9/2021).
Meski masih gugup, Putri Kusuma Wardani mampu memberikan perlawanan kepada Blichfeldt. Putri yang berperingkat ke-136 dunia ini tidak ada rasa minder.
"Saya agak tegang juga saat di awal. Tetapi, dukungan dan support dari para senior yang menyemangati saya dari pinggir lapangan membuat saya lebih tenang dan bisa bermain lebih yakin," kata Putri dilansir dari Badminton Indonesia.
Pada gim kedua, Putri makin yakin. Permainan lebih agresif dan mengurangi banyak kesalahan, membuat dia akhirnya bisa memaksa terjadinya rubber game.
Namun, permainan yang mengantarkannya memenangi pertandingan di gim kedua, tidak bisa diterapkan lagi pada gim ketiga.
"Kena fault tadi membuat fokus saya goyah. Kehilangan dua angka di awal ini memengaruhi penampilan saya pada gim penentuan," aku Putri.
Menurut Kepala Bidangi Pembinaan Prestasi PP PBSI Rionny Mainaky, Putri dipilih bertanding karena dalam persiapan terakhir, lebih siap dibandingkan dengan Gregoria Mariska Tunjung. Selain itu, Putri juga memiliki kecepatan dan rasa percaya diri.
"Tadi Putri cuma kurang konsisten. Ada ragu-ragu. Apalagi setelah kena fault ikut memengaruhi penampilan selanjutnya di gim ketiga," ucap Rionny.
Pelatih tunggal putri, Herli Djaenudin mengatakan bahwa karena kurang konsisten, kemenangan pada gim kedua tidak mampu dipertahankan Putri pada gim penentuan.
"Kurang konsisten saja. Setelah unggul pada gim kedua, Putri malah tidak bisa bermain baik lagi seperti ketika memenangi laga di gim kedua," ucap Herli.
Meski begitu, sebagai pemain muda, Putri mendapat banyak pelajaran penting di Piala Sudirman ini. Dia bisa bertemu dengan pemain-pemain rangking atas yang lebih senior.
"Semoga dia bisa belajar banyak dari pengalaman di Piala Sudirman. Kekalahan ini tentu harus menjadi pelajaran bagi Putri untuk berlatih lebih keras agar kelak bisa bersaing dengan pemain top dunia lain di laga-laga selanjutnya," kata Herli.
"Dari pertandingan ini saya harus belajar banyak. Salah satunya, bagaimana menyemangati diri sendiri di tengah lapangan. Seperti idola saya, Carolina Marin, Mia tadi juga terus bersuara setiap dapat poin. Selain itu saya harus tidak mudah kalah atau gampang kehilangan poin," tutur Putri. (Oln/*/BadmintonIndonesia/BolaSport)