TRIBUNNEWS.COM - Denmark selaku tuan rumah penyelenggara Piala Thomas dan Uber 2021 akan segera memulai perjuangannya pada akhir pekan ini.
Denmark sendiri akan tergabung bersama Prancis, Korea Selatan, dan Jerman di Grup B Piala Thomas.
Untuk Piala Uber, Denmark bergabung dengan Malaysia, Kanada, dan China di Grup D.
Khusus tim Piala Thomas, Denmark memiliki kekuatan yang tidak bisa dipandang remeh begitu saja.
Hal ini mengingat ada banyak pebulutangkis luar biasa yang akan bermain di sektor putra.
Baca juga: Bedah Kekuatan China di Piala Thomas 2021: Tanpa Chen Long & Duo Menara, Tirai Bambu Tetap Favorit
Baca juga: Jadwal Siaran Langsung Thomas dan Uber Cup 2021: Laga Perdana Penyisihan Grup Mulai Besok Live TVRI
Sektor tunggal putra menjadi salah satu kekuatan yang tampaknya akan sulit dikalahkan di babak penyisihan grup.
Kekuatan utama Denmark memang berada di sektor tersebut.
Keberadaan Viktor Axelsen dan Anders Antonsen menjadi alasan utama sektor tersebut begitu kuat.
Baca juga: Keputusan Mengejutkan Viktor Axelsen - Pisah dari Pelatnas Denmark dan Pindah ke Dubai
Baik Axelsen dan Antonsen selama ini mampu membuat huru-hara sektor tungga putra dunia di berbagai kompetisi.
Axelsen tentu menjadi pebulutangkis tunggal putra yang mendapatkan sorotan lebih banyak.
Berbagai raihan prestasi yang diraih Axelsen di tengah cederanya Kento Momota mengindikasikan kualitas hebat yang ia miliki.
Salah satu prestasi terbaik yang ditorehkan Axelsen saat memenangkan medali emas Olimpiade Tokyo 2021.
Kemenangan itu secara tidak langsung membuat Axelsen menjadi pebulutangkis tunggal putra asal Eropa yang mengancam wakil Asia yang kerap kali berjaya di sektor tersebut.
Antonsen juga bisa menjadi pebulutangkis kejutan lewat permainan ciamik yang kerap kali ia perlihatkan.
Baca juga: Pesan Mendalam Viktor Axelsen untuk Pebulu Tangkis Muda Denmark, Jangan Lupa Bersenang-senang
Selain memiliki Axelsen dan Antonsen, Denmark juga memiliki opsi ketiga dalam diri Rasmus Gemke di sektor yang sama.
Meskipun penampilan Rasmus Gemke belum terlalu memuaskan, ia tetap bisa menjadi pemain kejutan dari kubu tuan rumah.
Di sektor ganda, Kim Astrupp telah kembali ke tim setelah melewatkan perhelatan Piala Sudirman 2021.
Ia kemungkinan akan kembali berpasangan dengan Anders Skaarup Rasmussen di gelaran Piala Thomas 2021.
Meskipun Rasmussen baru saja terlihat solid berpasangan dengan Frederik Sogaard pekan lalu.
Kim Astrupp tetap menjadi duet utama Rasmussen untuk memberikan poin bagi Denmark.
Baca juga: Piala Thomas dan Uber 2020 - Rionny Mainaky Minta Skuad Merah Putih Cepat Beradaptasi
Pasangan reguler kedua yang akan beraksi tak lain Jeppe Bay/Lasse Molhede selaku semifinalis All England 2021.
Pasangan ganda putra ketiga yang bisa diandalkan Denmark antara lain Mads Pieler Kolding, Mathias Christieansen, dan Frederik Sogaard.
Dengan dukungan publik sendiri tampaknya akan membuat Denmark bisa melaju mulus ke babak penyisihan grup.
Barangkali Korea Selatan yang akan menjadi ganjalan utama Denmark untuk bisa menjadi pemuncak klasemen di babak grup.
Keberadaan Choi Solgyu/Seo Seung Jae (ganda putra) dan Heo Kwanghee (tunggal putra) menjadi dua andalan Korea Selatan yang patut diwaspadai oleh Denmark.
Korea Selatan tampak lebih diunggulkan untuk bisa menjadi teman Denmark untuk melangkah ke babak selanjutnya dibandingkan Prancis dan Jerman.
Turnamen Piala Thomas dan Uber 2021 sendiri akan berlangsung di Aarhus, Denmark, tepatnya mulai Sabtu (9/10/2021) hingga Minggu (17/10/2021) mendatang.
BWF merilis babak penyisihan yang rencananya akan berlangsung pada 9-13 Oktober 2021.
Kemudian, pada 14 Oktober 2021, Piala Thomas masih menggelar laga-laga penyisihan grup, sedangkan Uber Cup mulai memasuki perempat final.
Sehari berselang, Thomas Cup mulai menggelar pertandingan perempat final.
Di sisi lain, Piala Uber memasuki babak empat besar alias semifinal.
Pada 16 Oktober 2021, Piala Thomas akan menggelar rangkaian pertandingan semifinal, sedangkan Uber Cup melangsungkan laga final.
Adapun final Thomas Cup akan digelar pada 17 Oktober 2021, tentu menarik untuk melihat bagaimana keseruaan ajang turnamen beregu bergengsi dua tahunan tersebut.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)