News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Piala Uber

Sorotan Hasil Piala Uber 2021: Alasan Greysia Polii Berjuang Raih Kemenangan Meskipun Belum Fit

Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Drajat Sugiri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Greysia Polii dari Indonesia merayakan kemenangan dengan Apriyani Rahayu dari Indonesia dalam pertandingan semifinal bulu tangkis ganda putri melawan Shin Seung-chan dari Korea Selatan dan Lee So-hee dari Korea Selatan selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 31 Juli, 2021.

TRIBUNNEWS.COM - Ganda putri andalan Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu sempat memperpanjang nafas perjuangan Merah Putih di ajang Piala Uber 2021.

Kemenangan brilian didapatkan pasangan Greysia/Apriyani saat menyumbangkan poin pertama Indonesia pada laga kedua melawan wakil Thailand, Jumat (15/10/2021) dinihari.

Lewat permainan rubber game, peraih medali emas Olimpiade Tokyo itu mengalahkan lawannya, Jongkolphan/Rawinda dengan skor 21-17, 17-21 dan 21-19.

Hanya saja kemenangan tersebut belum cukup menghantarkan Indonesia ke babak semifinal Piala Thomas 2021.

Apriyani Rahayu (kiri) dari Indonesia bereaksi setelah mendapatkan poin dari Greysia Polii Indonesia dalam pertandingan final bulu tangkis ganda putri melawan Jia Yifan dari China dan Chen Qingchen dari China selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 2 Agustus 2021. (Alexander NEMENOV / AFP)

Hal ini dikarenakan Indonesia harus mengakui keunggulan Thailand dengan skor 2-3.

Seusai pertandingan sengit melawan Jongkolphan/Rawinda, Greysia Polii secara khusus memberikan komentar atas perjuangannya untuk bisa meraih kemenangan.

Greysia Polii mengakui sebenarnya ia tidak terlalu fit untuk melakoni laga krusial tersebut.

Hanya saja tekad mulia untuk memberikan teladan kepada para srikandi muda Indonesia telah mengalahkan rasa sakitnya.

Alhasil kemenangan yang sempat diperolehnya pada laga kedua diharapkan bisa memberikan inspirasi kepada para penerusnya.

"Sebetulnya kurang fit. Kami hanya benar-benar ingin memenangkan pertandingan, (bahkan jika) tim kami kalah," akui Greysia Polii dilansir laman resmi BWF.

"Jika kami bisa memenangkan pertandingan ini, kami bisa memperpanjang pertandingan sehingga para junior dapat bermain sampai akhir,".

"Sehingga mereka dapat menambah banyak pengalaman pada turnamen besar." tambahnya.

Greysia Polii dari Indonesia merayakan kemenangan dengan Apriyani Rahayu dari Indonesia dalam pertandingan semifinal bulu tangkis ganda putri melawan Shin Seung-chan dari Korea Selatan dan Lee So-hee dari Korea Selatan selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 31 Juli, 2021. (Pedro PARDO / AFP)

Apa yang disampaikan Greysia Polii tentu menjadi contoh pembelajaran luar biasa bagi para pebulutangkis muda Indonesia yang turun di Piala Uber 2021.

Dedikasi dan semangat pantang menyerah yang diperlihatkan oleh Greysia Polii bisa menjadi teladan bagi para penerusnya.

Meskipun pada akhirnya Indonesia harus gagal mewujudkan mimpi lolos ke babak semifinal Piala Uber 2021.

Perjuangan Indonesia yang telah bekerja keras memberikan hasil terbaik selayaknya mendapatkan apresiasi tanpa melupakan evaluasi.

Dan apa yang diperlihatkan Greysia Polii bersama Apriyani sudah menunjukkan bukti bahwa kerja keras akan mampu menghasilkan hasil maksimal pada akhirnya.

Jalannya Pertandingan

Greysia Polii/Apriyani Rahayu tertinggal 3 poin dari Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai di awal set pertama.

Peraih medali emas untuk Indonesia ini sempat mengembalikan serve dan merebut satu poin.

Tapi Rawinda/Kititharakul lebih mendominasi untuk memperlebar jarak menjadi 1-5.

Laga alot setelah itu, kedua pasang ini terlibat rally panjang yang menghasilkan 112 pukulan.

Namun sayang, perjuangan panjang itu diakhiri dengan pengembalian Apri yang kurang sempurna karena membentur net.

Greys/Apri tertinggal 1-6 dari Rawinda/Kititharakul.

Perlahan Greys/Apri mulai bangkit, mereka mampu memperkecil ketertinggalan menjadi 7-8.

Momen tersebut diirngi kesalahan demi kesalahan dari Rawinda/Kititharakul, pengembalian bola yang mengebabkan bola tanggung langsung dihajar oleh Greys/Apri untuk memangkas selisih poin.

Hingga Greys/Apri mampu membalikkan keadaan dan menutup interval pertama menjadi 11-9.

Greys/Apri kian menikmati pertandingan set pertama, mereka mampu memanfaatkan momen dengan penempatan bola yang tepat untuk menambah pundi-pundi poin.

Rawinda/Kititharakul pun tertinggal empat angka dari Greys/Apri 16-12.

Laga kian sengit jelang poin-poin akhir set pertama, Greys/Poli terpancing dengan pengembalian bola tanggung dari Rawinda/Kititharakul.

Tapi sayang, beberapa kali smash yang mereka lepaskan masih mampu dikembalikan Rawinda/Kititharakul sebelum akhrinya mengenai net.

Skor sementara 17-15 untuk keunggulan Greys/Apri.

Hingga akhirnya, Greys/Apri mampu memenangkan set pertama dengan keunggulan 21-17 dari Rawinda/Kititharakul dalam tempo 26 menit.

Di awal set kedua, Greys/Polii mampu unggul dua poin sebelum kesalahan dari Polii dalam pengembalian bola yang terlalu melebar, 2-1.

Kesalahan demi kesalahan kembali diperagakan Greys/Apri, terutama Apri yang kerap kurang sempurna dalam pengembalian bola.

Tak hanya itu, dia juga kerap memberikan bola tanggung hingga menguntungkan Rawinda/Kititharakul.

Skor sementara 5-5.

Tapi akhirnya, Greys/Apri mampu unggul pada interval pertama setelah pengembalian Rawinda/Kititharakul membentur net, 11-7.

Setelah itu, Greys/Apri lebih dominan dalam defence, namun sekali mendapat kesempatan ketika menghadapi bola tanggung tak segan-segan melepaskan smash untuk menambah poin.

Unggulan 6 dunia itu berhasil mempertahankan keunggulan empat poin atas Rawinda/Kititharakul 15-11.

Namun, Rawinda/Kititharakul lebih efektif dalam serangan, diiringi beberapa kesalahan Greys/Apri saat mengembalikan bola, skor 21-17 menutup set kedua untuk keunggulan Thailand.

Pada set ketiga, pertandingan berjalan menarik, dimana kedua tim saling berebut angka hingga memasuki poin-poin krusial.

Hingga akhirnya, Greys/Polii berhasil memenangkan laga dengan perolehan 21-19 dalam total waktu 1 jam 32 menit.

(Tribunnews.com/Dwi Setiawan, Sina)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini