Di atas kertas ini bisa menjadi keuntungan bagi Axelsen.
Sebab, dengan karakteristik arena yang berada di Eropa, pebulu tangkis membutuhkan stamina yang luar biasa.
Dan Axelsen bisa mengakali itu dengan memaksimalkan jangkauannya yang panjang.
Meski demikian, Ginting bukannya tanpa peluang.
Ia juga memiliki stamina yang luar biasa dan semangat juang jempolan.
Dua pebulutangkis kelas atas inipun bersaing ketat sejak awal set pertama.
Skor 4-4 seakan menjadi penanda ketatnya perolehan angka dari keduanya.
Namun setelah itu, Axelsen menjauh dari kejaran Ginting.
Kombinasi pertahanan kuat dan penempatan bola ciamik darinya membuat tunggal putra Indonesia ini kewalahan.
Jagoan Denmark itu unggul sementara di angka 5-8.
Jelang interval, Ginting cukup banyak membuat kesalahan sendiri.
Otomatis, itu membuat perolehan angka sang lawan semakin menjauh darinya.
Axelsen menutup interval set pertama dengan skor 6-11.
Pasca interval set pertama, permainan Ginting juga belum bisa berkembang.