TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sukses menjadi yang terdepan di berbagai kelas balapan di Indonesia, Tim Balap CRK Motorsport mencoba untuk merambah dan mencicipi ajang balapan level internasional di Italia.
Berkolaborasi dengan SN Racing, CRK Motorsport membawa 2 pembalap gokart terbaik tanah air untuk bersaing dengan pembalap terbaik dari seluruh dunia pada ajang ROK Super Final 2021 yang diadakan di South Garda Karting Circuit, Italia, 13-16 Oktober lalu.
Dibawah bendera CRK SN Racing, Qarar Firhand Ali dan Prassetyo Hardja diturunkan dikelas Mini Rok dan Senior Rok, berhadapan dengan juara gokart dari masing masing negara yang mengikuti perhelatan tersebut.
Qarar dan Prassetyo berhak turun mewakili Indonesia di ROK Superfinal 2021 setelah keduanya berhasil mendapatkan poin tertinggi dalam Kejurnas Gokart EShark ROK Cup yang diadakan selama 5 seri di Sirkuit Internasional Sentul.
Pada kejuaraan yang menggunakan mesin Vortex-Rok tersebut, kedua pembalap CRK SN Racing mampu bersaing dengan pembalap dari negara lain dan berhasil masuk final utama. Bahkan Qarrar cukup konsisten dari mulai practice sampai heats ada di top 10.
Meskipun ketika di final sempat tabrakan dengan pembalap lain sehingga menyebabkan ia keluar lintasan dan mundur hampir posisi buncit, namun berhasil maju lagi sampai posisi 23.
“Sementara Prassetyo finish di posisi 13, walaupun start dari posisi paling belakang di posisi 31, namun ia berhasil overtake 18 pembalap terbaik dari masing masing negara dalam 20 lap balapan final tersebut,” jelas Team Owner SN Racing, Senna SN, Jumat, (21/10).
Hasil tersebut dinilai Senna cukup menjanjikan, mengingat Prassetyo sempat bermasalah pada sektor chassis pada sesi qualifying harus puas di posisi 33 overall dari 66 pembalap, kemudian pada heat 1 tabrakan, pada heat 2 juga tabrakan, namun pada heat 3 hasilnya bagus ke 9 jadi berhasil masuk final.
“Target kita adalah yang penting masuk final utama dulu, baru setelah itu kita berbicara mengenai juara dunia,” tutur Senna.
Qarar Firhand Ali merupakan pembalap muda indonesia berusia 10 tahun, namun sudah mengikuti berbagai balapan di Eropa dan Juara di Indonesia saat ini.
Sedangkan Prassetyo Hardja merupakan pembalap Senior yang sudah menjuarai Asia X30 3 kali berturut turut dari 2017-2019 dan juara 1 di berbagai event asia.
Dengan turunnya kedua pegokart Indonesia ini paling tidak bisa mengukir sejarah Emas karting Indonesia diajang Internasional.