TRIBUNNEWS.COM - Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti menuai kekalahan di partai final Hylo German Open 2021.
Atas kekalahan Praven/Melati tersebut, pelatih ganda campuran Indonesia, Nova Widianto menyoroti faktor penyebab kekalahan anak didiknya.
Hasil Final Hylo German Open 2021, Praveen/Melati kalah dari wakil Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai.
Praveen/Melati menuai kekalahan atas Dechapol/Sapsiree lewat pertandingan dua gim langsung, dengan skor 22-20 dan 21-14.
Kekalahan itu membuat Praveen/Melati harus puas sebagai runner-up.
Terkait hal tersebut, Nova menyebut Praveen/Melati banyak melakukan kesalahan.
"Praveen dan Melati banyak melakukan kesalahan sendiri. Ini sangat merugikan karena tampil di final," kata Nova Widianto dilansir dari PBSI.
Baca juga: Jadwal BWF World Tour Pasca German Open, Perjuangan Minions cs Berlanjut di Indonesia Masters 2021
Baca juga: Perasaan Campur Aduk Loh Kean Yew Rebut Gelar Jerman Open 2021, Turut Doakan Lee Zii Jia
Nova mengungkap, performa Melati Daeva Oktavianti juga dinilai menurun dan tidak ada kepercayaan diri di lapangan.
"Melati seperti yang pernah saya katakan sebelumnya, seperti tidak percaya diri. Permainannya seperti bingung sendiri," kata Nova.
Sementara itu, Nova menilai kekuatan tangan Praveen Jordan menurun.
"Sementara Praveen, tenaga tangannya kelihatan menurun. Bola-bolanya juga masih banyak yang gampang mati sendiri," ucap Nova.
Lebih lanjut, Nova menilai penampilan Praveen/Melati secara keseluruhan belum maksimal meski lolos ke final Hylo German Open 2021.
Diketahui, Praveen/Melati menjadi satu-satunya wakil Indonesia di sektor ganda campuran yang berhasil menembus babak Final Hylo German Open 2021.
Namun, Praveen/Melati gagal meraih gelar juara lantaran dinilai banyak melakukan kesalahan sendiri.
"Meski bisa tampil di final, performa Praveen dan Melati bisa saya katakan belum maksimal," lanjut Nova.
Pada pertandingan set pertama, Praveen/Melati berpeluang meraih kemenangan.
"Di gim pertama, sebenarnya ada kesempatan Praveen/Melati menang. Namun, pasangan Thailand memang lebih tenang di poin-poin kritis."
Diketahui, kekalahan Praveen/Melati atas Dechapol/Sapsiree di Final Hylo German Open 2021 menjadi catatan rapor merah mereka.
Pasalnya, dalam rekor pertemuan sepuluh kali, Praveen/Melati baru mengemas empat kemenangan dan menuai enam kekalahan.
Meski demikian, Praveen Jordan ingin bangkit dan meraih hasil maksimal pada turnamen selanjutnya di ajang Indonesia Masters 2021.
"Setelah dari Jerman, kami tidak mau menyerah. Kami akan berusaha lebih keras lagi untuk menghadapi turnamen di Bali nanti," ujar Praveen Jordan.
Turnamen Indonesia Matsers 2021 dijadwalkan akan berlangsung di Bali mulai 16 hingga 21 November 2021 mendatang.
(Tribunnews.com/Laura Hilmi)