Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali turut menyaksikan laga final sepakbola CP Peparnas XVI 2021 yang mempertemukan tim Papua dengan tim Kalimantan Selatan di Stadion Mahacandra Universitas Cenderawasih, Jayapura, Jumat (12/11/2021).
Menpora tiba usai babak pertama berakhir. Saat itu tim tuan rumah tengah unggul 2-1.
Akan tetapi, pada babak kedua, tim Kalimantan Selatan terlihat tidak memasuki lapangan.
Wasit yang sudah memberikan waktu pun langsung menentukan keputusan dengan meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir.
Baca juga: Bekal Prestasi di Peparnas XVI, Nina Gusmita Semakin Termotivasi Tampil di Paralimpiade 2024
Dengan begitu tim Papua keluar sebagai juara dan menyabet medali emas cabor sepakbola CP.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali pun kembali mengingatkan bahwa hadirnya Peparnas sebagai wadah kebersamaan antaratlet disabilitas di samping juga untuk mendulang prestasi.
“Sore hari ini kita saksikan cabang olahraga sepakbola CP di Peparnas XVI 2021, saya kira Peparnas ini tujuannya adalah membangun rasa kebersamaan di antara para atlet disabilitas,” kata Menpora.
“Kita tidak boleh lupakan Peparnas selalu ditunjukkan bagaimana atlet-atlet disabilitas di seluruh Indonesia dari beberapa cabor yang dipertandingkan itu bersatu, bersama-sama jadi satu keluarga sehingga apa yang kita saksikan, kita tonton adalah satu kegembiraan, satu kemeriahan dan sekaligus jadi pestanya atlet disabilitas,”
Baca juga: Tim Kalsel Tak Teruskan Pertandingan, Papua Raih Emas Sepakbola CP Peparnas XVI
“Di samping itu juga ada prestasi-prestasi yang kita harapkan untuk kedepannya yang dihasilkan dari Peparnas ini. Peparnas ini sudah hasilkan pemecahan rekor di beberapa cabor,” jelasnya.
Lebih lanjut terkait pemecahan rekor nasional yang banyak tercipta di ajang ini, Menpora Amali sangat bangga.
Apalagi para atlet bisa menciptakannya di tengah kondisi pandemi Covid-19 ini.
Salah satu yang ia ceritakan yakni capaian atlet balap kursi roda asal Sumatera Utara, Nina Gusmita yang sukses meraih tiga medali emas dan mencatatkan Rekornas di tiga nomor tersebut.
“Bahkan tadi pagi di atletik ada satu orang baru pertama turun di Peparnas tapi langsung sabet tiga medali emas dan tiga rekor dia pecahkan sendiri,” cerita Menpora.
“Itu berarti sukses prestasi tercapai. Tentu kita bangga, senang pelaksanaan satu Multievent untuk disabilitas di tengah-tengah pandemi tapi masih bisa ada pemecahan rekor, itu luar biasa,” katanya.