Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua PB PABSI, Djoko Pramono membeberkan Komite Olimpiade Internasional (IOC) berencana akan mencoret atau menghapus tiga cabang olahraga salah satunya angkat besi pada gelaran Olimpiade 2028 Los Angeles.
Djoko mengatakan pencoretan itu dilakukan karena alasan ketiga cabang olahraga tersebut rawan penggunaan doping oleh atletnya.
“Kami dari PB PABSI berikan penjelasan ada satu rencana bahwa IOC akan mengganti tiga cabor Olimpiade 2028, tiga cabang dihilangkan dan tiga cabang baru dimunculkan,” kata Djoko dalam konferensi pers secara daring, Senin (13/12/2021).
“Latar belakangnya cuma satu bahwa tiga cabor ini rawan terhadap doping. Kami tahu bahwa doping merupakan suatu kegiatan yang dilakukan olahragawan dengan cara singkat, memperkuat dirinya dengan obat-obatan yang dilarang,” lanjutnya.
Rencana itu memang belum mendapatkan keputusan final dari IOC. Untuk itu agar rencana pencoretan cabor angkat besi benar-benar dilakukan, pihaknya yang dibantu pemerintah dan NOC Indonesia bakal mengadakan komunikasi dengan federasi internasional angkat besi.
“Mugkin benar boxing ada doping, modern pentathlon juga ada yang kena dab weightlifting sendiri dua tahun lalu atlet putri kita ada yang kena doping. Tapi apakah Cuma alasan itu kemudian diganti, ini yang harus kami pertimbangkan,” kata Djoko.
“Kami PB PABSI tidak berdiri sendiri untuk berusaha mengingatkan atau mengandalkan diplomasi internasional untuk ingatkan IOC bahwa keputusan ini tolong dipikir kembali,” pungkasnya
Sementara itu, Menpora Zainudin Amali berharap sinergi yang dibangun NOC Indonesia dan PABSI dapat berbuah positif.
Pemerintah juga memiliki kepentingan karena sebagai cabor yang tradisi penyumbang medali di Olimpiade, angkat besi sudah masuk dalam cabor yang tertuang dalam Peraturan Presiden No 86 Tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).
“Pemerintah memiliki kepentingan karena angkat besi ini merupakan cabor unggulan karena sudah masuk DBON, tentu kami harapkan ini tidak berubah karena menyangkut target. Yang jelas, kami tidak akan membiarkan PABSI berjuang sendiri. NOC Indonesia akan mendampingi dan pemerintah akan memfasilitasi, sepanjang yang diperbolehkan agar tidak dianggap ada intervensi,” kata Zainudin.