News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

MotoGP

MotoGP 2022: Bak Pisau Bermata Dua, Sikap Honda Manjakan Marc Marquez Justru jadi Bumerang

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pembalap Honda Spanyol Marc Marquez mengendarai motornya saat sesi latihan bebas kedua jelang Grand Prix MotoGP San Marino di Sirkuit Dunia Misano Marco-Simoncelli pada 17 September 2021 di Misano Adriatico, Italia.

TRIBUNNEWS.COM - Bekas pembalap Ducati dan Repsol Honda, Casey Stoner, memiliki pandangan tersendiri terhadap sosok Marc Marquez.

Bekas juara dunia MotoGP 2007 itu menilai Honda tengah merasakan momentum pahit selama menjalin kebersamaan dengan Marc Marquez.

Maklum, sejak naik ke kelas para raja pada tahun 2013, Marc Marquez langsung menunjukkan sensasi lewat raihan manis.

Dia menjalani musim debutnya dengan meraih gelar juara dunia.

Baca juga: MotoGP 2022 - Takuti Quartararo agar Tak Gabung Honda, Pol Espargaro: Pakai RC213V Itu Susah

Baca juga: Berita MotoGP 2022: Soal Hubungan dengan Honda, Quartararo Masih Malu-malu Mau Gantikan Marquez

Pembalap Honda Spanyol Marc Marquez mengendarai motornya saat sesi latihan bebas kedua jelang Grand Prix MotoGP San Marino di Sirkuit Dunia Misano Marco-Simoncelli pada 17 September 2021 di Misano Adriatico, Italia. (ANDREAS SOLARO / AFP)

Kehadirannya langsung menjadi kekuatan baru di ajang MotoGP. Sebagai bukti sahihnya adalah enam gelar juara dunia.

Namun dalam dua tahun terakhir MotoGP, Honda mengalami degradasi prestasi.

Adalah disebabkan oleh Marc Marquez yang mengalami cedera mengakibatkan Honda kelabakan.

Kecelakaan yang dialami The Baby Alien pada seri awal MotoGP 2020 membuat sang rider absen sepanjang musim.

Pemilik angka #93 ini juga telat memulai musim MotoGP 2021 dengan melewatkan sejumlah seri-seri awal.

Hasilnya, hadirnya Marc Marquez yang masih dalam kondisi belum prima, gelar juara dunia melayang ke tangan Joan Mir (2020) dan Fabio Quartararo (2021).

Casey Stoner inipun mengomentari fenomena keterpurukan bekas timnya tersebut.

"Saya rasa Marc dan timnya melakukan kesalahan pada beberapa tahun pertama."

"Marc kuat pada pengereman, jadi Honda membuat motor mereka hanya kuat pada pengereman. Padahal, harusnya ini selalu soal kompromi."

"Ketika Anda punya satu kekuatan besar pada motor Anda, maka area lain bakal sangat lemah," tutur Stoner, seperti yang dikutip dari laman Paddock-GP.

(kiri) Pembalap Ducati Italia Francesco Bagnaia, pembalap Honda Spanyol Marc Marquez, pembalap Ducati-Pramac Spanyol Jorge Martin dan pembalap Yamaha Prancis Fabio Quartararo bersaing selama Grand Prix Sepeda Motor Austria di trek balap Red Bull Ring di Spielberg, Austria pada 15 Agustus, 2021. (Joe Klamar / AFP)

Pria asal Australia ini juga mengaku, saat ia masih jadi test rider Honda, ia diminta hanya fokus mengevaluasi fase pengereman dan stabilitas pengereman, yakin titik kuat Marquez.

Alhasil, pembalap Honda lain pun kesulitan naik podium. Menurut Stoner, Marquez menjuarai MotoGP 2013 dan 2014 karena lihai dalam menutupi masalah RCV.

"Motor mereka jadi sulit dikendalikan. Marquez lah yang sangat baik menutupi beberapa masalah. Tapi mereka juga mendapati masalah pada 2015, ketika dia gagal juara hingga harus kembali ke sasis lama demi mencari sensasi yang baik."

"Setelah itu, barulah motor mereka lebih baik ketika berbelok di tengah tikungan," terang Stoner.

"Yang pasti, Honda terlalu memanjakan Marquez dan mengabaikan kebutuhan pembalap lain, hasilnya dapat dilihat saat ini."

Saat ini, The Baby Alien masih berkutat dengan masalah cederanya.

Paling baru adalah kendala p[englihatan ganda alias diplopia.

Hasilnya, The Baby Alien pada awal musim MotoGP 2021 nanti diprediksi tidak bisa comeback tepat waktu.

(Tribunnews.com/Giri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini