Menpora Berharap Pelonggaran Karantina Juga Dilakukan ke Delegasi Olahraga dari Luar Negeri
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Komite Olimpiade Indonesian (NOC) Indonesia sebelumnya mengusulkan adanya diskresi karantina atau pelonggaran karantina kepada atlet, ofisial serta pelaku olahraga yang akan hadir di Indonesia.
Hal ini mereka usulkan lantaran banyak dari negara-negara lain yang tak setuju dengan model karantina ketat selama tujuh hari yang membuat mereka tak bisa keluar kamar dan sulit melakukan aktivitas khususnya berlatih bagi atlet.
NOC mengusulkan karantina dengan sistem bubble.
Sistem tersebut membuat atlet dan lainnya tetap bisa beraktivitas di area yang sudah ditentukan misal hanya hotel dan venue.
Sistem tersebut pun sudah pernah diterapkan saat Indonesia menggelar kejuaraan badminton di Bali pada akhir tahun lalu.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali pun setuju dengan penerapan yang sama juga diberlakukan kepada delegasi dari federasi internasional, IOC atau ANOC yang akan berkunjung ke Indonesia.
Seperti diketahui, tahun ini Indonesia akan banyak menggelar kejuaraan internasional antara lain Davis Cup, FIBA Asia Cup dan kejuaraan dunia panjat tebing.
“Akan kedatangan dari pengurus IF delegasi-delegasi dari luar negeri kegiatan olahraga, saya kira mereka juga harus diberlakukan sama sebab kalau tidak kita akan kehilangan kesempatan untuk jadi tuan rumah dari event-event itu,” kata Menpora, Selasa (24/1/2022).
“Dari ANOC juga informasinya juga akan datang untuk meninjau kita sebagai tuan rumah world beach game. Jadi tetap prokes terjaga tapi kita tidak kehilangan kesempatan untuk jadi tuan rumah kegiatan-kegiatan internasional,” jelasnya.
Upaya dari NOC agar pemerintah bisa menyetujui karantina dengan sistem bubble pun telah dibahas dalam rapat terbatas yang dipimpin oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Selanjutnya, NOC diminta untuk memperinci mekanisme seperti apa yang akan diterapkan dalam sistem bubble.
“Kami tinggal menunggu dari NOC karena rincian seperti apa yang dimintakan nanti kami akan sampaikan kepada BNPB, Kemenkes. Kalau di ada Jawa-Bali berarti ke Menko Marives kalau di luar Jawa-Bali ke Menko Perekonomian,” ujar Menpora.
“Saya kira para penyelenggara event-event internasional ini tidak usah khawatir karena pasti pemerintah akan carikan jalan keluar dari apa ayang dirisaukan ini,” pungkasnya.