TRIBUNNEWS.COM - Pebulutangkis ganda putri Indonesia, Greysia Polii baru saja membagikan kegiatannya yang mengunjungi Balai Pustaka, pada Selasa (25/1/2022).
Dalam kegiatannya ini, Greysia Polii ditemani sang suami untuk bertemu dengan Dirut Balai Pustaka, Achmad Fachrodji.
Mengutip unggahan instagram pribadi Dirut Balai Pustaka, Achmad Fachrodji, selain berkunjung, Greysia akan segera menerbitkan buku tentang perjuangannya di dunia bulutangkis.
Baca juga: Main Bola di GBK, Greysia Polii Kenang Masa Kecil yang Lebih Suka Bola Daripada Boneka
Baca juga: Chafidz Yusuf Mundur dari Pelatnas PBSI, Greysia Polii & Fajar Alfian Ucapkan Terima Kasih
"Juara Olimpiade @greyspolii bersama suaminya @felixdjimin singgah di @pt_balaipustaka," tulis Achmad Fachrodji.
"Dan berkenan akan melabuhkan buku inspirasi tentang perjuangan Greysia Polii sejak kecil sampai menjadi juara dunia," tambahnya.
"Kisahnya sangat mengharukan dan penuh kejutan. Tunggu terbitnya," pungkasnya.
Dengan demikian, Greysia akan segera melahirkan buku tentang kisahnya berjuang di dunia bulutangkis Indonesia.
Selain itu, Greysia sendiri ungkapkan rasa bangga akan perjuangan bangsa Indonesia setelah berkunjung ke Balai Pustaka.
Ungkapan itu ia tuliskan di instagram story pribadinya.
"Setelah berkunjung ke @pt_balaipustaka saya jadi semakin mengerti arti perjuangan bangsa Indonesia," tutur Greysia.
Juara Olimpiade itu pun mengucapkan terima kasih kepada Achmad Fachrodji sebagai Dirut Balai Pustaka yang telah menjelaskan secara detail tentang peninggalan bangsa Indonesia melalui karya tulisan.
"Terimakasih bpk Dirut Achmad Fachrodji sudah menjelaskan secara detail tentang sejarah peninggalan bangsa Indonesia melalui tulisan-tulisan dan karya-karya anak bangsa dari tahun 1700 hingga saat ini," tambahnya.
"Merinding, terharu, dan terenyuh," pungkasnya.
Sementara itu, akun resmi Balai Pustaka pun menyebutkan sepenggal kisah Greysia di masa kecilnya yang pindah ke Manado karena ayahnya meninggal.
Hingga selanjutnya ia kembali ke Jakarta agar bisa berlatih bulutangkis.
"Greys tinggal di Jakarta hingga berusia 2 tahun, lalu pindah ke Manado karena ayahnya meninggal dunia," tulis dalam caption akun instagram Balai Pustaka.
"Ketika menginjak usia 8 tahun, Greys dan ibunya memutuskan untuk pergi ke Jakarta sehingga Greys bisa mendapatkan pelatihan bulu tangkis dan bersekolah dengan baik. Ibunya harus banting tulang sehingga dapat membiayai Greysia Polli," tambahnya.
Selanjutnya dijelaskan bahwa kunjungan Greysia ke Balai Pustaka dalam rangka akan menerbitkan buku mengenai perjalanan hidup dan karirnya.
"Greys berkunjung ke Balai Pustaka dalam rangka akan menerbitkan buku tentang perjalanan hidup dan karirnya. Melalui buku tersebut, diharapkan banyak orang dapat membaca perjalanan Greys dan bisa menginspirasi generasi muda yang juga ingin meraih mimpi," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Niken Thalia)