TRIBUNNEWS.COM - Peraih medali emas Asian Games, Jonatan Christie mengungkapkan ada ragam petuah rohani dari coach Hendry yang menjadi pegangannya hingga kini.
Dilansir Youtube Daniel Mananta, pria yang akrab disapa Jojo itu menjelaskan kebiasaan yang diajarkan Coach Hendry Saputra selaku pelatihnya.
Pebulutangkis tunggal putra tersebut menceritakan bahwa petuah yang disampaikan Coach Hendry telah ia jadikan sebagai kebiasaan.
"Jadi, sebelum latihan biasanya kan dibacakan program-programnya, tapi sebelum itu tuh dikasih tau tentang siraman rohani dari beliau," ucap Jojo.
"Dia tuh jelasin segi kerohanian dari dalam bulutangkisnya dan kehidupan di luar bulu tangkis,".
"Karena hampir menghabiskan waktu paling banyak sama dia, jadi masuk aja gitu ke hati," kata Jojo.
Jonatan menjelaskan gambaran kerohanian dalam bulutangkis yakni ketika bermain harus konsisten, serta dilarang sombong jika mendapat juara.
Dengan demikian, Jojon bisa menjadikan hal tersebut sebagai pondasinya.
Ia pun mengakuiĀ petuah Coach Hendry tidak secepat itu masuk ke hati, perlu waktu untuk bisa lebih mengenal Tuhan.
Petuah Coach Hendry secara tidak langsung sudah menjadi kebiasaan yang diterapkan Joko.
Persepuluhan sendiri merupakan cara berbagi dengan mengeluarkan nominal 10% dari penghasilan yang diterima kepada gereja.
Akan tetapi, lama kelamaan Jojo mulai memilah mana orang yang lebih membutuhkan untuk mendapatkan 10% penghasilannya tersebut.
Ia pun menceritakan tentang pengalamannya membantu korban kecelakaan asal Solo, seorang anak kecil yang kedua orangtuanya meninggal dunia.
Saat itu, Jojo masih berumur sekitar 15-16 tahun. Ia mendapat informasi dari sosial media, kemudian ia ingin bertemu dengan seorang dokter di Solo yang merawat anak kecil tersebut.
Dibantulah anak kecil tersebut dengan cara persepuluhan yang telah Jojo terapkan sebelumnya di gereja.
Ia mengaku setelah itu justru malah tidak ada yang rugi karena ia percaya setiap apa yang diberikan akan diganti oleh Tuhan.
Pun sama halnya yang ia lakukan ketika menjuarai Asian Games.
Ketika itu, setiap atlet yang mendapatkan medali emas diberi bonus sebesar 1,8 milyar.
Jonatan sudah berjanji akan mendonasikan 50% dari pendapatannya.
Hingga pada akhirnya, Jojo membantu pembangunan masjid di lombok dan hunian sementara untuk korban tsunami kala itu.
"Setelah itu, Tuhan kasih balasan dari iklan yang justru malah 10 kali lipat dari pendapatanku," tutur Jojo.
Jojo pun menyatakan bahwa ia percaya ketika dia memberikan sesuatu ke orang yang lebih membutuhkan, itu akan diganti sama Tuhan.
"Ketika kamu kasih ke orang yang lebih butuh, itu akan diganti sama tuhan, tiba-tiba ada aja," tuturnya.
"Justru itu yang pengen aku tekanin ke followers aku di Instagram, pengen lebih aware kalau kalian memberi tuh kalian gaakan kekurangan," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Niken Thalia)