"Ini tidak gampang, tapi kami yakin kalau kita bekerja keras, seperti anak-anak kita pacu dengan baik dan benar, pasti akan bisa meraih prestasi yang baik pada kejuaraan tahun ini," kata dia.
Baca juga: Penyebab Parahnya Komunikasi Praveen Jordan/Melati Deava: Tidak Pernah Ada Penengah Saat Berseteru
Parameter Degradasi Pebulutangkis
Ada sejumlah parameter yang digunakan PBSI untuk mendegradasi para pebulutangkis tersebut.
Di antaranya; prestasi dalam dua tahun terakhir, usia, durasi di pelatnas, serta karakter.
"Ada beberapa parameter untuk tetap di sini (pelatnas), salah satunya adalah prestasi pastinya, khususnya prestasi dalam satu dua tahun terakhir ini. Parameter kedua mungkin usia, ketiga adalah lama waktu pemain sudah di pelatnas, dan keempat ada karakter," papar Pelatih Ganda Campuran PBSI, Nova Widianto.
Kendati demikian, Nova tak menampik bahwa Praveen dan Melati adalah pasangan ganda campuran terbaik yang sekarang dimiliki Indonesia.
Namun dalam setahun terakhir pasangan berjuluk Honey Couple tersebut minim prestasi dan membuat PBSI tidak puas.
"Untuk Praveen dan Melati sebenarnya mereka masih yang terbaik di pelatnas. Tapi dalam hal prestasi satu dua tahun terakhir ini, karena mereka (Praveen/Melati) sudah juara All England, ekspektasi PBSI itu pengin mereka bisa stabil, bisa juara terus," tutur Nova.
"Dan ternyata dalam satu dua tahun terakhir ini, setelah All England, hasilnya tidak memuaskan," imbuh dia.
Nova memastikan bahwa keputusan mendegradasi Praveen dan Melati dari pelatnas sudah melalui diskusi panjang.
Selain itu, fokus PBSI selanjutnya adalah membangun pondasi kuat untuk pemain-pemain
"Dan kita juga di PBSI sepakat bahwa harus ada regenerasi di ganda campuran, karena mereka (Pramel) sudah lama ada di pelatnas," tutur dia.
"Yang pasti (didegradasi) memang karena hasilnya (prestasi) setahun dua tahun terakhir ini. Kita juga harus akui ganda campuran kemarin setelah All England kita istilahnya minim gelar," pungkas Nova.