TRIBUNNEWS.COM - Jelang Badminton Asia Team Competition (BATC) 2022 Malaysia, pemain Indonesia harus jalani karantina.
Kendati demikian, semangat optimisme tetap ada dalam diri skuat garuda muda.
Skuat Indonesia yang telah datang di Kuala Lumpur sejak, Senin (7/2/2022) dan wajib menjalani karantina selama 5 hari pun berlatih di kamar hotel.
Dilansir dari pbsi.id, latihan tersebut dilakukan secara mandiri oleh masing-masing pemain yang bertempat di kamar Hotel Sunway Clio, Selangor, Malaysia.
Baca juga: Daftar Tim Bulutangkis Putra-putri Indonesia di Kejuaraan Bulutangkis Asia Beregu di Malaysia
Baca juga: BATC 2022 - Skuat Garuda Muda Bulutangkis Indonesia Terbang ke Malaysia Berbekal Optimisme
Latihan mandiri tersebut guna menjaga kondisi dan kebugaran pemain bulutangkis Indonesia.
Sementara itu, menurut pelatih fisik tim, Yansen Alpine menerangkan bahwa ia memberikan pengarahan kepada Chico Aura dkk untuk lakukan latihan ringan.
Latihan ringan yang dilakukan di kamar masing-masing itu guananya agar menjaga kondisi kebugaran pemain tetap fit.
Kembali dijelaskan oleh Yansen, pun latihan yang diberikan memanfaatkan vidio instruksional yang telah dibagikan melalui grup WhatsApp.
Hal tersebut demi menaati regulasi dari pemerintah Malaysia yang tidak memperbolehkan kontak dengan yang lain dan mengharuskan untuk berada di kamar masing-masing.
Tujuan latihan di kamar guna merelaksasi otot-otot para atlet setelah menempuh perjalanan dari Jakarta ke Kuala Lumpur, Malaysia.
"Kegiatan latihan di kamar masing-masing ini tujuannya untuk merelaksasi ototo-ototo setelah kemarin atlet menempuh perjalanan terbang dari Jakarta ke Kuala Lumpur dan mengikuti berbagai tahap administrasi protokol kesehatan," jelas Yansen.
Kembali Yansen menerangkan perihal vidio instruksional tersebut berupa bentuk-bentuk latihan peregangan.
Pun agar memulihkan otot-ototo dan memperlancar perearan darah setelah kemarin tidak ada kegiatan fisik.
Ada pula latihan conditioning dengan gerakan senam.
"Selain itu, juga ada latihan conditioning dengan gerakan-gerakan senam dengan metode tabata untuk menjaga kondisi dan dilanjutkan dengan pendinginan," jelas Yansen.
Sementara itu dari tim putri, Stephanie Widjaja sebagai pemain tunggal putri menyatakan bahwa tidak leluasa jika berlatih di kamar.
Kendati demikian, ia tetap mencoba untuk tetap semangat untuk memaksimalkan program latihan yang telah ditetapkan pelatih.
Selain itu, mengingat persiapan di Indonesia juga sudah cukup bagus, maka Stephanie dituntut untuk bisa menjaga kondisi.
Stephanie juga mengungkapkan bahwa akanmemaksimalkan program latihan, menjaga pola makan dan istirahat yang cukup.
"Hari ini saya dan tim masih di karantina setelah tiba di Malaysia," tutur pemain tunggal putri itu.
"Karena belum bisa keluar kamar selama lima hari ke depan, maka pelatih fisik memberikan saya program latihan," tambahnya.
"Saya akan berlatih secara maksimal, makan dijaga, dan istirahat cukup," pungkasnya.
Stephanie juga menyatakan kesiapannya untuk membela tim Merah-Putih di kejuaraan ini.
"Harus siap bila diturunkan dan saya ingin tim putri Indonesia bisa juara," tutur Stephanie.
(Tribunnews.com/Niken Thalia)