TRIBUNNEWS.COM - Keberhasilan Indonesia melawan Korea Selatan pada, (17/2/2022) kemarin antarkan Gregoria cs sebagai juara grup Badminton Asia Championships 2022.
Kendati demikian, menghadapi Korea sendiri bukanlah pertandingan yang mudah bagi skuat Garuda Pertiwi.
Garuda Pertiwi sempat tertinggal atas Korea Selatan di game ketiga.
Namun, permainan solid dari ganda putri Nita/Lanny serta partai pamungkas Stephanie Widjaja antarkan kemenangan untuk Indonesia.
Baca juga: Hasil Debut Pebulutangkis Indonesia di BATC 2022, Saifi, Bilqis hingga Fikri/Bagas
Baca juga: Christian Adinata dan Stephanie Widjaja, Spesialis Partai Pamungkas di BATC 2022
Sektor pasangan ganda putri sendiri ada perubahan formasi dalam pertandingan menghadapi Korea.
Yakni pasangan baru Lanny Tria Mayasari/Nita Violina Marwah.
Bersama Nita, Lanny kembali torehkan kemenangan untuk Indonesia atas Korea Selatan.
Pasangan baru itu pun berhasil menumbangkan ganda putra Korea Selatan melalui straight game.
Dilansir @badminton.ina, Nita mengungkapkan bagaimana penampilannya bersama Lanny ketika menghadapi Korea.
"Secara penampilan sih udah baik, tapi di non-teknisnya," ucap Nita.
"Harus lebih bisa ngontrol rasa tegang dan paniknya serta jangan mau kalah sama keadaan dan terus ditingkatin lagi konsistensi dan fokusnya," tambahnya.
Meski baru dipasangkan di ajang BATC 2022 ini, rupanya Nita/Lanny sudah kerap main bersama Nita selama di Pelatnas.
"Pas memang sering main ganda putri, dan juga sudah sering main sama kak Nita," kata Lanny.
"Jadi udah ngerti untuk masing-masing individunya kaya gimana," kata Nita menambahkan.
Nita juga menerangkan bahwa selama bermain bersama Lanny, ia kerap menanyakan kepada Lanny tentang bagaimana permainan yang diinginkan pasangannya itu.
"Kalau aku mainnya nanya Lanny mainnya lebih nyaman gimana, defense dulu kah baru nyerang, tapi dia bilang tergantung situasi dan kondisi," terang Nita.
Sementara itu, dari sisi Lanny menjelaskan bahwa ketika menghadapi Korea, Lanny justru banyak keraguan.
"Kalo aku sih malah masih banyak tegang, takut, dan ragu-ragu mau mukul bola belakang," ujar Lanny.
"Pas udah dapet waktu untuk smash, tapi aku malah pelan lagi ga langsung smash," Lanny menambahkan.
"Nah trus pas udah kesusul satu poin itu, aku paksain untuk main net biar kita bisa nyerang," tukasnya.
Selain itu, Nita lagi-lagi menerangkan perihal ia kerap mengingatkan partnernya itu untuk lebih tenang.
"Lan, lebih tenang lagi jangan ragu-ragu," kata Nita.
"Dia tadi kan bilang lebih ngontrol bola belakang antara masuk sama out, nah aku bilang kalau ragu-ragu mending ambil aja, kencengin aja, jangan ragu, karena kalau ragu malah jadi bomerang ke kita," tambahnya.
"kalau adaptasi di lapangan sih udah engga, karena aku udah paham situasinya," tukas Nita.
Sementara itu, tunggal putri spesialis partai pamungkas, Stephanie Widjaja mengaku ia berusaha untuk lebih tenang ketika menghadapi Korea.
Stephanie juga menerangkan kalau dia tidak memikirkan soal menang atau kalah.
Ia hanya memikirkan bagaimana cara untuk dapat poin, menekankan keyakinan, dan selalu fokus.
"Berusaha buat tenang dan fokus ke cara main," kata Stephanie.
"Ga mikirin menang kalah, mikirin gimana caranya dapet poin, yakin, dan fokus" tambahnya.
Stephanie mengaku bahwa ia cukup puas setelah mengalahkan tim Korea Selatan.
Ia juga menerangkan bahwa penampilannya mengandaskan Korea jauh lebih baik dibanding ketika berlaga melawan Hong Kong,
"Cukup puas karena mainnya lebih baik daripada sebelumnya," tukasnya.
(Tribunnews.com/Niken Thalia)