TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua petarung andalan Sasana H Brothers mengguncang Underground Fighting Indonesia Session 6 yang digelar di Jakarta, Sabtu, 25 Maret 2022.
Tampil di kelas bulu Baku Pukul Profesional, Rahul Pinem yang akrab dipanggil Ninja Karo sukses mengalahkan Dewa Aji Sukma dari ISBC Academy dengan angka mutlak.
Dengan hasil tersebut, Ninja Karo yang menempati peringkat 10 MMA One Pride ini mencatat 4 kemenangan tanpa terkalahkan.
Dalam pertarungan ini, Raul yang aktif berkompetisi di One Pride MMA TV One tampil spektakuler dan menghibur.
Bahkan, atlet nasional kickboxing Indonesia ini mendominasi pertarungan dan banyak melepaskan pukulan telak mengakibatkan lawannya dapat hitungan dari wasit yang memimpin petarungan.
"Kerja keras dan latihan rutin plus naluri dan talenta alami seorang fighter merupakan senjata utama Rahul Pinem menang dalam setiap pertarungan," kata pelatih sekaligus pemilik Sasana H Brother, Marlaut Farhan Hutapea.
"Konsistensi fisik, teknik sampai mental menjadikan Rahul sebagai elit fighter yang patut diapresiasi. Ke depan, saya yakin Rahul akan mampu mencetak prestasi," tambahnya.
"Ya, saya memang membutuhkan pengalaman bertanding lebih banyak. Dan, saya akan terus berlatih untuk mempersiapkan pertandingan selanjutnya. Mudah-mudahan saya bisa naik ring lagi sehabis Lebaran nanti. Target saya sih kalau bisa tahun depan sudah bisa merebut gelar juara MMA One Pride," timpal Raul Pinem yang sudah menempati peringkat 10 MMA One Pride.
Kesuksesan Rahul semakin lengkap tatkala rekannya, Alex Yudha Pratama juga mencatat kemenangan angkat atas Al Sheridandi kelas terbang.
Tadinya, remaja berusia 17 tahun yang hidup di jalanan dan tidak punya dasar beladiri. Namun, Lampung, panggilan akrab Yudha Pratam bisa disebut the rising star H Brother meski baru berlatih selama 6 bulan.
Berkat ketekunan dan kerja keras dalam menjalankan program latihan serta mental bajanya, Yudha mampu bersaing di kancah pertarungan beladiri amatir dan profesional.
"Alex itu tadinya tanpa punya dasar beladiri dan baru menjalankan latihan selama 6 bulan tetapi dia sudah mampu menembus panggung dunia bela diri mulai dari pertarungan beladiri amatir sampai ke kelas pro amatir berkat ketekunan dan kerja kerasnya. Ini sebagai bukti bahwa sebuah proses tidak menghianati hasil yang didapatkan," jelasnya.
Lebih jauh Farhan mengapresiasi promotor Underground Fighting Indonesia, Rudy Goldenboy yang menyediakan wadah terhadap anak muda Indonesia yang ingin berkarir di dunia bela diri.
Dan, dia juga mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dan kesempatan kepada Sasana H Brothers ikut berpartisipasi agar bisa terus berkarya dan eksis di dunia bela diri.
"Dengan energi positif dan sinergi semoga ke depan bisa terus menjalin persaudaraan bahkan kerjasama untuk memajukan industri bela diri di Indonesia," tandasnya.