News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

MotoGP

MotoGP 2022 - Aprilia Diambang Kehilangan Hak Khusus, Julukan Anak Bawang Melayang

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aprilia Racing Team Gresini Pembalap Spanyol Aleix Espargaro (tengah) merayakan kemenangan bersama timnya setelah memenangkan MotoGP Grand Prix Argentina di sirkuit Termas de Rio Hondo, di Termas de Rio Hondo, di provinsi utara Argentina Santiago del Estero, pada 3 April, 2022.

TRIBUNNEWS.COM - Tim Aprilia Racing sebentar lagi akan kehilangan hak khusus mereka sebagai konsensi di pentas ajang balap MotoGP 2022.

Sebagaimana yang diketahui, Aprilia menjadi satu-satunya tim pabrikan di MotoGP 2022 yang memiliki hak konsensi.

Sejumlah hak istimewa memang dimiliki tim penyandang status konsensi.

Di antaranya adalah jumlah pengujian motor, kebebasan dalam pengembangan mesin, penggunaan jumlah mesin dan jatah Wild Card yang lebih banyak dari pabrikan lain,

Namun kemenangan Aprilia lewat Aleix Espargaro pada MotoGP Argentina lalu membuat status konsensi mereka berpotensi menghilang.

Baca juga: Sinyal Marc Marquez Comeback di MotoGP Amerika 2022, The Baby Alien Sudah Pacu Motor Lagi

Baca juga: Penyebab Crash Marc Marquez di Mandalika Ketahuan, Baby Alien Kasih Kode Tampil di MotoGP Amerika?

Pembalap Aprilia Racing Team Gresini Spanyol Aleix Espargaro berlaga dalam balapan MotoGP di Grand Prix Argentina di sirkuit Termas de Rio Hondo, di Santiago del Estero, Argentina pada 3 April 2022. (Photo by Juan MABROMATA / AFP) (AFP/JUAN MABROMATA)

Dirangkum dari laman Paddock-GP, Aprilia saat ini sudah mengantongi empat poin konsensi.

Raihan angka ini diperoleh berkat kemenangan di Argentina dan podium ketiga saat MotoGP Inggris musim lalu.

Sebagai catatan saja, Aleix Espargaro jugalah yang sukses meraih podium ketiga saat balapan di Sirkuit Silverstone, Inggris.

Secara perhitungan poin, sebuah tim pabrikan konsensi akan mendapatkan tiga angka jika memenangkan balapan, kemudian 2 poin untuk podium kedua, dan satu angka jika meraih posisi ketiga.

Saat ini, Aprilia sudah mengemas empat poin.

Nah, status konsensi pabrikan Italia ini akan menghilang jika sudah mengumpulkan enam angka dalam kurun waktu dua tahun.

Artinya, 'saudara' Ducati ini membutuhkan dua poin lagi alias finis di posisi kedua, maka status konsensinya akan menghilang.

Jika skenario ini terjadi, maka Aprilia, akan sejajar dengan Ducati, Yamaha, Suzuki, Honda dan KTM.

Musim ini KTM menjadi pabrikan yang sah kehilangan status konsensi mereka berkat penampilan gemilang di musim lalu.

Melihat kinerja gemilang RS-GP, ditambah performa impresif Espargaro, Aprilia jelas berpotensi besar untuk kembali menapaki podium atau menang balapan.

Aprilia Racing Team Gresini Pembalap Spanyol Aleix Espargaro berfoto selfie dengan anggota tim setelah memenangkan MotoGP Grand Prix Argentina di sirkuit Termas de Rio Hondo, di Termas de Rio Hondo, di provinsi utara Argentina Santiago del Estero, pada April 3, 2022. (Photo by Juan MABROMATA / AFP) (AFP/JUAN MABROMATA)

Hal ini akan membuat status anak bawang milik Aprilia akan melayang.

Maklum, pabrikan yang bermarkas di Noale, Italia ini baru ikut ambil bagian di ajang balap MotoGP sejak tahun 2015.

Mereka jelas lebih 'hijau' jika dibandingkan dengan Suzuki, Honda, Ducati dan Yamaha.

Uniknya, KTM yang baru ikut ambil bagian di pentas Grand Prix roda dua ini sejak tahun 2017, sudah lebih dahulu melepas sematan anak bawang di ajang MotoGP.

Maklum, konsensi merupakan hak istimewa dari Dorna bagi tim yang masih dalam tahap pengembangan. Berbeda halnya seperti Honda, Yamaha, Suzuki dan Ducati yang sudah berstatus sebagai non-konsensi.

Sebagai perbedaan saja, awalnya pabrikan yang berstatus konsensi mendapatkan alokasi jatah tujuh (7) mesin selama semusim, serta tes resmi yang dibatasi.

Sedangkan pabrikan yang memiliki konsesi alias hak istimewa mendapat alokasi sembilan (9) mesin, tidak terikat engine freeze, dan bisa bebas melakukan tes.

Pada 2020, Komisi Grand Prix mengubah aturan sistem konsesi. Perubahan ini adalah konsekuensi dari berkurangnya jumlah balapan karena pandemi Covid-19.

Alokasi mesin untuk non-konsesi dari tujuh menjadi lima. Sedangkan konsesi mendapatkan tujuh, yang sebelumnya sembilan.

Kemudian, beberapa hal yang diubah, antara lain bahwa selama musim 2020, konsesi hanya bisa hilang, tetapi tidak bisa diperoleh.

Regulasi saat ini berlaku untuk waktu hilangnya konsesi. Artinya, semua poin konsesi yang diperoleh selama 2020 oleh pabrikan akan memiliki validitas selama dua tahun.

(Tribunnews.com/Giri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini