"Memberikan saya banyak wawasan dalam mengasah teknik dan kemampuan," sambungnya.
Sebuah dampak positif yang berujung moncer bagi Bagas Maulana ketika berada di PB Djarum.
Perjuangan pelatih Ade dan Sigit sebenarnya sudah terlihat sejak tahun 2014.
Kala itu atlet kelahiran tahun 1998 itu berhasil menjuarai tiga turnamen.
Adalah Singapore Youth International, Djarum Sirnas Surabaya dan Men's Double Championships.
Baca juga: Suporter Liverpool Beri Dukungan ke Cristiano Ronaldo, Begini Balasan Kakak CR7
Sampai pada akhirnya ia juga berhasil menjuarai Kejurnas pada tahun 2016.
Kejuaraan itu yang mengantar Bagas menjadi penghuni Pelatnas PBSI.
Bernaung di Pelatnas PBSI sejak tahun 2017, membuat Bagas bekerja keras karena persaingan semakin ketat.
Namun dari Pelatnas, Bagas bisa mulai mengukir prestasi dai kejuaraan dunia.
Hingga akhirnya dirinya sampai pada titik juara All England tahun 2022.
Perjuangan Bagas tak lepas dari peran dua pelatih legendaris, Ade Lukas dan Sigit Budiarto.
Dua pelatih tersebut adalah bibit unggul seperti Kevin Sanjaya Sukamuljo hingga Bagas Maulana.
Aksi Bagas Maulana maupun Kevin patut dinanti dalam event bulu tangkis selanjutnya.
(Tribunnews.com/Niken Thalia)