TRIBUNNEWS.COM - Ganda putra Indonesia, Bagas Maulana dan Muhammad Shohibul Fikri, mendapat julukan giant killer setelah menjuarai All England Open 2022.
Julukan itu diberikan kepada Bagas serta pasangannya Muhammad Shohibul Fikri karena berhasil menumbangkan pasangan ganda putra top dunia.
Pasangan ganda putra unggulan tersebut adalah dua tim senior mereka sendiri.
Adalah Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo serta Moh. Ahsan/Hendra Setiawan.
Baca juga: Jawara All England 2022, Bagas/Fikri Pulang ke Indonesia, Bersiap Menatap BAC 2022
Baca juga: Bagas Maulana Usai Juara Ganda Putra All England 2022 Langsung Diguyur Bonus Djarum Foundation
Setelah mendapat julukan tersebut, tak disangka ternyata kemampuan Bagas Maulana itu berkat polesan pelatih Ade Lukas.
Dilansir laman PB Djarum, Ade Lukas merupakan seorang pelatih yang mengasah kemampuan dari seorang Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Berkat sentuhan tangan dingin dari Ade Lukas itu, Bagas Maulana tampil gemilang di All England 2022.
Selain gemblengan dari Ade Lukas, Bagas juga diasuh oleh Sigit Budiarto.
Seorang legenda bulu tangkis Indonesia yang berhasil meraih gelar juara dunia tahun 1997 di sektor ganda putra.
Kala itu Sigit Budiarto berhasil menyabet gelar juara dunia bersama partnernya, Candra Wijaya.
Hasil dari didikan Ade Lukas dan Sigit Budiarto, Bagas Maulana dapat tampil mengkilap di All England 2022.
Baca juga: Thomas Tuchel Akhirnya Bongkar Masalah Utama Romelu Lukaku di Chelsea
Bagas juga bersyukur karea dapat dilatih oleh dua pelatih berpengalaman itu.
"Saya bersyukur memiliki kesempatan dilatih oleh Mas Ade Lukas dan Mas Sigit," ungkap Bagas.
"Pengalaman mereka bertanding di berbagai kejuaraan sebagai atlet ganda putra dan juga mengasah atlet-atlet muda," jelas Bagas.
"Memberikan saya banyak wawasan dalam mengasah teknik dan kemampuan," sambungnya.
Sebuah dampak positif yang berujung moncer bagi Bagas Maulana ketika berada di PB Djarum.
Perjuangan pelatih Ade dan Sigit sebenarnya sudah terlihat sejak tahun 2014.
Kala itu atlet kelahiran tahun 1998 itu berhasil menjuarai tiga turnamen.
Adalah Singapore Youth International, Djarum Sirnas Surabaya dan Men's Double Championships.
Baca juga: Suporter Liverpool Beri Dukungan ke Cristiano Ronaldo, Begini Balasan Kakak CR7
Sampai pada akhirnya ia juga berhasil menjuarai Kejurnas pada tahun 2016.
Kejuaraan itu yang mengantar Bagas menjadi penghuni Pelatnas PBSI.
Bernaung di Pelatnas PBSI sejak tahun 2017, membuat Bagas bekerja keras karena persaingan semakin ketat.
Namun dari Pelatnas, Bagas bisa mulai mengukir prestasi dai kejuaraan dunia.
Hingga akhirnya dirinya sampai pada titik juara All England tahun 2022.
Perjuangan Bagas tak lepas dari peran dua pelatih legendaris, Ade Lukas dan Sigit Budiarto.
Dua pelatih tersebut adalah bibit unggul seperti Kevin Sanjaya Sukamuljo hingga Bagas Maulana.
Aksi Bagas Maulana maupun Kevin patut dinanti dalam event bulu tangkis selanjutnya.
(Tribunnews.com/Niken Thalia)