Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, HAI PHONG – Pedayung putri Indonesia, Dayumin dan Nurmeni hampir saja meraih medali emas pada nomor WC2 500 di arena SEA Games Vietnam.
Pasalnya, Dayumin dan Nurmeni hanya terpaut 0,3 detik dari Orasa/Aphinya, pedayung asal Thailand yang finis pertama.
Seusai perlombaan, Dayumin mengatakan dirinya sudah tampil semaksimal mungkin.
Bahkan dirinya mengaku sampai kehabisan tenaga begitu perlombaan usai.
“Saya sangat bangga (dapat perak) yang penting saya sudah dapatkan semaksimal yang saya bisa. Tadi benar-benar sampai titik darah penghabisan, begitu di finis saya sudah tidak bisa berdiri, sampai saya keluar perahu dan mau berdiri sudah tidak sanggup lagi,” cerita Dayumin kepada Tribunnews, Jumat (20/5/2022).
“Saya cuma bisa menyumbangkan medali perak untuk Indonesia. Terima kasih untuk dukungannya,” sambungnya.
Perjuangan Dayumin masih belum berhenti. Pedayung asal Buton tersebut masih akan tampil pada dua nomor selanjutnya.
Dua kesempatan itu tak ingin Dayumin sia-siakan. Pesan dari sang Ayah jadi pelecut dirinya untuk bisa mendulang emas.
“Ya, saya sering telepon ayah saya. Dia selalu bilang terus berjuang, insya Allah dapat emas,” kata Dayumin.
“Ya harapan saya semoga saya bisa menyumbangkan medali emas di dua nomor terakhir,” harapnya.
Seperti diketahui, Tim dayung Indonesia dari nomor canoeing SEA Games 2021 hari ini sukses mendulang dua medali emas dan dua perak.
Dua medali emas Indonesia didapatkan pada nomor C4 500 yang diperkuat Anwar Tara, Sofianto, Yuda Firmansyah, Dedi Saputra dan dari nomor WK2 500 yang dihuni Raudani Fitra dan Stevani Maysche Ibo.
Sementara dua medali perak Indonesia didapatkan Dayumin dan Nurmeni, pada nomor WC2 500 dan Riska Andriyani nomor WC1 500.