TRIBUNNEWS.COM - Pembalap Ducati Lenovo Team, Francesco Bagnaia, memiliki peluang besar untuk mengulang prestasi 14 tahun silam di Sachsenring.
Ducati tak memiliki catatan begitu mentereng pada MotoGP Jerman di era modern.
Ducati tercatat baru satu kali memetik kemenangan saat mengaspal di Sirkuit Sachsenring.
Terakhir kali Ducati naik podium utama di Jerman ialah musim 2008. Saat itu kemenangan dipersembahkan oleh pembalap asal Australia, Casey Stoner.
Baca juga: MotoGP 2022 - Bos LCR Honda Ungkap Kondisi Takaaki Nakagami, Kode Bakal Tampil di Jerman
Baca juga: Jadwal MotoGP Jerman Akhir Pekan Ini & Jam Tayang Trans7: Sambut Sejarah & Raja Baru Sachsenring
Sachsenring diketahui bukan menjadi satu di antara lintasan jajahan Ducati.
Bukan menjadi rahasia lagi jika MotoGP Jerman sejak musim 2013 hanya dimenangkan oleh satu rider saja, yakni Marc Marquez.
Tak ayal kemudian rider Repsol Honda itu disemati julukan SachsenKing.
Namun pada MotoGP Jerman 2022 ini, Marc Marquez dipastikan absen balapan.
Keputusan untuk menjalani operasi membuatnya merampungkan MotoGP 2022 lebih cepat dari rekan-rekannya.
Francesco Bagnaia wajib memetik kemenangan pada seri ke-10 MotoGP 2022 ini.
Pasalnya, jika gagal meraup poin penuh, maka kesenjangan perolehan angka dengan Fabio Quartararo semakin lebar.
Saat ini singgasana klasemen MotoGP 2022 dihuni Fabio Quartararo dari Monster Energy Yamaha, yang mengemas 147 poin.
Dia unggul 66 angka dari Bagnaia yang menghuni posisi kelima.
Menyikapi kondisi ini, Bagnaia mengaku sulit untuk meraih kemenangan di wilayah kekuasaan Marc Marquez.
Ada satu alasan mengapa dirinya tak membidik target muluk-muluk di Jerman.
"Balapan akhir pekan nanti saya pastikan sangat sulit, dan kami tak memiliki modal yang apik. Namun bukan menjadi alasan untuk tak berusaha meraih hasil maksimal," terang Bagnaia, seperti yang dikutip dari laman Tuttomotoriweb.
Satu nama pembalap yang diwaspadai pada MotoGP Jerman oleh Bagnaia ialah Fabio Quartararo.
Ini menarik, mengingat motor El Diablo jauh lebih lambat jika dibandingkan Desmosedici milik Bagnaia.
"Fabio Quartararo cepat di Assen, namun kami tak bisa memberikan keleluasaan kepada mereka untuk terus berada di depan," tambahnya menjelaskan.
Layak ditunggu bagaimana Bagnaia menjawab keraguan mengingat penampilannya yang angin-anginan.
Apalagi musim ini menjadi tahun terakhirnya bersama Jack Miller, di mana rekan setimnya itu memutuskan pindah ke KTM untuk MotoGP 2023.
Artinya, beban di pundak Bagnaia semakin tinggi untuk bisa mengakhiri paceklik gelar juara MotoGP.
(Tribunnews.com/Giri)