News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ketua PB Persani Tekankan Pemerintah dan Seluruh Pihak Dukung Rifda Irfanaluthfi Lolos ke Paris 2024

Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua PB Persani, Ita Yulianti Irawan saat bersama dengan Menpora Zainudin Amali dan Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari.

Ketua PB Persani Tekankan Pemerintah dan Seluruh Pihak Dukung Rifda Irfanaluthfi Lolos ke Paris 2024
 
Abdul Majid/Tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Pengurus Besar Persatuan Senam Seluruh Indonesia (PB Persani) menjelaskan kondisi cedera atlet, Rifda Irfanaluthfi.

Federasi yang dipimpin Ita Yulianti Irawan ini menekankan tak ada pengabaian terhadap Rifda dalam mewujudkan misi lolos kualifikasi Olimpiade 2024 Paris.

Semua pihak, baik federasi hingga pemerintah telah memberikan dukungan penuh kepada Rifda untuk merealisasikan ambisi tersebut.

Baca juga: Sabet Dua Emas SEA Games Vietnam, Pesenam Rifda Bertekad Tampil di Asian Games dan Olimpiade

Pesenam artistik putri DKI Jakarta Rifda Irfanaluthfi beraksi dalam final nomor alat lantai pada cabang olahraga senam artistik perorangan putri pada PON XX Papua di Istora Papua Bangkit, Jayapura, Papua, Senin (4/10/2021). Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Ita mengatakan pihaknya telah mengetahui cedera Rifda selepas SEA Games 2021 Vietnam. Usai bertanding di SEA Games, PB Persani juga sempat mengadakan pertemuan bersama Rifda, orang tua, pelatih, manajer bidang prestasi, serta dokter Tim Indonesia untuk SEA Games untuk membahas kondisi Rifda serta program turnamen yang wajib diikuti demi meloloskan Rifda tampil di Paris.

“Kami tanya kemauan Rifda apa? Ia menyampaikan ingin lolos Olimpiade, yang kualifikasi pertamanya di World Championship Liverpool. Namun ada aturan baru bahwa semua atlet yang turun di Liverpool harus mengikuti turnamen kontinental. Artinya Rifda harus turun di Asia Championship Doha pada 15-18 Juni ini,” kata Ita.

“Pelatih saat itu juga menyampaikan akan ada konsekuensi yang harus diambil Rifda terkait kondisi cedera serta event-event yang akan diikutinya dalam rangka lolos Olimpiade. Rifda katakan tetap ingin turun di Liverpool,” sambungnya.

Atas tekad Rifda tersebut, PB Persani meminta pendapat dokter Tim Indonesia untuk SEA Games terkait kesiapan fisik anak asuhnya berkaitan dengan cederanya.

Baca juga: Tampil di PON dan SEA Games Sekaligus Tahun Depan, Pesenam Rifda Irfanalutfi Patok Target Tinggi

Atlet senam Indonesia Rifda Irfanaluthfi, penyumbang emas ke-12 bagi Indonesia di SEA Games 2019. (Instagram @rifda_irfanaluthfi)

Dokter mengatakan kondisi Rifda memungkinkan tampil di Doha, dengan catatan tetap harus menjalani terapi karena selama SEA Games pun Rifda juga mendapat penanganan dari Tim Medis CdM Tim Indonesia.

Sepulang dari Vietnam, Persani juga langsung melakukan MRI untuk kembali memastikan kondisi Rifda sebelum berangkat. Hasilnya, Rifda tetap dinyatakan bisa tampil.

Atas rekam medis itu, PB Persani bersama Persani DKI Jakarta pun sepakat membiayai keberangkatan Rifda dan pelatih sebagai bentuk komitmen mereka.

Turut mendampingi pula Hesti, perwakilan Persani yang bertugas sebagai ITO (juri internasional) di Doha, yang juga diamanatkan membantu kebutuhan Rifda.

Persani, lanjut Ita, memang tidak membawa tim medis ke Doha. Namun, Ita mengatakan dirinya sudah berkomitmen memberikan fasilitas masseur profesional setempat untuk menangani cedera atlet 23 tahun yang baru saja menyabet 2 emas dan 1 perunggu di SEA Games 2022 Vietnam.

Pesenam Indonesia, Rifda Irfanaluthfi sukses meraih dua medali emas di SEA Games 2022 Vietnam, Senin (16/5/2022). (dok: NOC Indonesia)

“Kami sudah membuatkan appointment untuk masseur yang menangani cedera Rifda selama tampil di Doha. Itu dibuat sebelum Rifda berangkat. Bahkan kami juga mengurus Rifda terapi selama di Jakarta. Mungkin ada miscommunication karena pihak kami tiba di Doha sehari setelah Rifda, sehingga setelah latihan dia merasa tidak nyaman atas cederanya hingga curhat di media sosial,” terang Ita.

“Kami menyayangkan sikap Rifda yang langsung berbicara di media sosial karena komunikasi kami sebenarnya lancar, dan tidak ada keluh kesah Rifda ke kami bahwa ia merasakan sakit atau sesuatu ketika di Doha. Sebagai Ketua PB Persani, saya meminta maaf atas sikap atlet saya,” ujar Ita.

Ita mengatakan seluruh pihak, baik Persani DKI Jakarta, PB Persani, Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), serta pemerintah sangat concern terhadap misi senam, yakni meloloskan pesenam Indonesia untuk pertama kali ke Olimpiade. Rifda, katanya, menjadi salah satu atlet yang diproyeksikan dapat mewujudkan target tersebut.

“Pemerintah concern terhadap olahraga. Terutama Pak Presiden Joko Widodo yang memberi perhatian khusus terhadap sektor olahraga kita,  dapat dilihat dari kebijakan hingga peningkatan apresiasi terhadap atlet peraih medali. Itu semua dilakukan di era Pak Joko Widodo,” kata Ita.

Presiden Joko Widodo juga baru saja memberikan apresiasi atas prestasi atlet-atlet peraih medali di SEA Games. Termasuk Rifda yang mendapatkan Rp 1,15 miliar atas capaiannya meraih 2 keping emas di nomor all around dan floor exercise serta 1 perunggu di nomor vault table.

Atas kiprah Rifda, tak heran jika peraih perak Asian Games 2018 Jakarta-Palembang ini juga diandalkan lolos ke Paris.

“Pak Menpora (Zainudin Amali) juga melihat peluang senam, sehingga beliau memasukkan senam ke dalam DBON. Ketua NOC Indonesia (Raja Sapta Oktohari) juga menghubungkan kami ke Federasi Senam Internasional (FIG). Begitu juga Persani DKI Jakarta dan PB Persani. Kami semua concern dan ini dilakukan agar ada pesenam kita yang turun di Olimpiade. Itu juga menjadi misi khusus saya sebagai Ketua PB Persani,” ujarnya.

Atas kejadian ini, PB Persani akan memanggil Rifda, apalagi ia atlet berbakat. Di sisi lain, sebagai induk organisasi mereka juga harus bersikap tegas terhadap sikap dan perbuatan yang sudah dilakukan anak-anak asuhnya.

“Saat ini kami ingin Rifda fokus dulu tampil di Asia Championship. Kami tidak ingin konsentrasinya terganggu. Kami berharap, Rifda bisa memberikan prestasinya di sana,” kata Ita.

“Sepulang dari Doha, kami akan mencoba duduk dan memberikan edukasi tata cara berkomunikasi atlet karena segala sesuatu itu harus diselesaikan internal terlebih dahulu sehingga bisa mendapat informasi yang tepat serta solusi terbaik. Saya juga berharap, ke depan komunikasi antara pengurus, pelatih, serta atlet dapat berjalan lebih lancar sehingga kejadian seperti ini tak perlu terjadi,” katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini