TRIBUNNEWS.COM - Alex Marquez belum lama ini membuat pengakuan mengejutkan soal situasinya bersama Honda.
Dia mengaku terbebani dengan status sebagai adik Marc Marquez.
Tidak bisa dipungkiri, sejak bergabung bersama Honda pada musim MotoGP 2020, Alex Marquez belum tampil sesuai harapan.
Baca juga: Jadwal MotoGP 2022 dan Jam Tayang Trans7: Quartararo Tersendat, Asa Bagnaia Melesat di Klasemen
Ekspektasi tinggi yang diberikan kepadanya tak bisa dijawab dengan maksimal.
Status sebagai juara dunia Moto2 2019 plus adik dari Marc Marquez membuat Honda meminangnya.
Dia langsung diberikan kursi pembalap pabrikan menjadi tandem sang kakak.
Debut perdananya di kelas premier bareng Repsol Honda sejatinya tak buruk-buruk amat. Dia mengemas dua kali podium.
Tim berlogo sayap tunggal mengepak itu kemudian membuat program dengan 'menyekolahkan' Alex ke tim satelitnya pada MotoGP 2022.
Bersama LCR Honda Alex Marquez dipasangkan dengan Takaaki Nakagami. Namun hasilnya juga tak kunjung memuaskan.
Puncaknya, Honda memilih untuk melakukan perombakan starting line-up pembalap untuk musim depan.
Alex Marquez termasuk pembalap yang menjadi 'korban' revolusi yang dilakukan pabrikan asal Jepang itu.
Gresini bergerak cepat untuk mendapatkan jasa adik Marc Marquez itu. Mengingat tim asal Italia tersebut bakal melepas Enea Bastianini ke tim utama Ducati.
"Saya mengerti status sebagai pembalap, sekaligus adik (Marc Marquez). Tentunya akan berjalan baik jika semuanya berjalan sempurna, situasinya pasti berbeda dengan sekarang," buka Alex Marquez, dikutip dari laman Motosan.
"Namun status ini lebih menyakitkan daripada memberiku banyak bantuan, inilah kesimpulannya," tambah pemilik nomor #73 tersebut.
Alex Marquez memang dinilai terlalu dini ketika pada tahun debutnya langsung diberikan tugas menjadi pendamping Marc Marquez.
Apalagi gaya balap yang dimiliki rider asal Catalan itu berbeda jauh dari sang kakak.
Lebih lanjut, Alex Marquez menyinggung soal kondisi saudara tuanya itu.
Marquez saat ini tengah memulihkan kondisi seusai melakukan operasi lengan kanannya di Amerika beberapa waktu lalu.
"Dia optimis, itu yang paling penting. Hasratnya untuk segera kembali selalu menggebu, tetapi dia harus tetap berhati-hati," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Giri)