"Proses masih panjang. Ada beberapa event yang menunggu kita. Terdekat di Asia ada ajang yang bergulir di Jepang, Korea Selatan, dan Thailand. Kita terus bersaing sebelum Kejuaraan Dunia karena hanya beberapa negara yang bisa lolos," ujar Dadang.
"Tidak hanya cukup dengan meraih hasil di Kolombia. Kita harus mengejar poin. Selain itu, juga ini dalam rangka poin kualifikasi Olimpiade Paris 2024," kata Dadang menambahkan.
Dadang juga menegaskan pencapaian Bernard di Nations Cup Kolombia menjadi bukti bahwa atlet Indonesia mampu bersaing di level tertinggi.
"Atlet yang bisa tembus di level dunia, baru kali ini terjadi. Sekaligus jadi tolok ukur bahwa atlet kita mampu jika dipersiapkan dengan baik. Kompetisi itu sangat penting dan itu yang dibutuhkan atlet kita," kata Dadang.
Kompetisi untuk nomor trek di Asia masih kurang dan mayoritas berlangsung di Eropa.
"Bicara skill dan teknik kalau memang mau bagus di negara yang kompetisi nomor trek-nya banyak. Tapi kalau saat ini, targetnya mengumpulkan banyak poin agar bisa bersaing di Track World Championships dan tentunya dalam perjalannya juga sangat berpengaruh untuk mengumpulkan poin menuju Olimpiade Paris," ujar Dadang.
Adapun dalam UCI Track Nations Cup di Kolombia, Merah Putih menurunkan tiga atlet. Selain Bernard, ada Terry Yudha Kusuma dan Ayustina Delia Priatna.
Terry bersama Bernard turun bersama pada nomor Madison Putra dan secara keseluruhan menempati posisi kesembilan. Hasil ini membuat Indonesia berada di urutan ke-22 dalam klasemen Nations Cup 2022 dengan 800 poin.
Sementara Ayustina berada di urutan ke-15 pada nomor Omnium Putri usai mengumpulkan 54 poin. Hasil ini membuat Ayu berada di posisi 38 dalam klasemen Nations Cup dengan 232 poin.