Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Timnas Basket Indonesia giliran bersiap menghadapi Jordania pada laga kedua grup A FIBA Asia Cup 2022 yang dihelat di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (14/7/2022).
Saat menghadapi Jordania, Timnas Basket Indonesia sangat diharapkan bisa keluar sebagai pemenang.
Ketua Umum PP Perbasi, Danny Kosasih pun membeberkan hitung-hitungan kans Indonesia bisa lolos delapan besar yang mana jadi syarat tampil di FIBA World Cup 2023.
“Hitung-hitungannya kita lolos (delapan besar) melalui play off peringkat kedua dan ketiga, tapi ngecross di grup sebelah (grup B) ada Taiwan, China, dan Korea. Kalau secara strategi kita harus ranking dua karena mau tak mau rangking tiga grup B Taiwan, itu akan lebih mudah. Soalnya kalau menghadapi China dan Korea jelas kita mengakui akan sulit,” kata Danny Kosasih di GBK, Senayan, Jakarta, Rabu (13/7/2022).
“Setelah dapat peringkat kedua, kita fokus ke Taiwan, dan para pelatih harus hati-hati, kita persiapkan di peringkat kedua,” sambungnya.
Meskipun demikian, Danny Kosasih masih meyakini baik menghadapi Jordania dan Australia, Timnas Indonesia masih bisa meladeni.
Soal kemenangan ia pun menyerahkan sepenuhnya kepada sang pencipta setelah para pemain sudah bekerja keras di lapangan.
“Dari awal ketika kita undian pun, ya sudah kita putuskan harus ada risiko harus 3 kali kemenangan, tak boleh satu pun kalah. Kami akan usahakan terbaik, mau menang atau kalah gusti Allah yang menentukan,” ujarnya.
Secara materi pemain, pria yang pernah menjadi pelatih bola basket selama 40 tahun itu menilai materi pemain Timnas Basket Indonesia kali ini lebih lengkap.
Terlebih dengan hadirnya Marques Bolden yang mempunyai postur tubuh 2 meter 8 cm.
Selain melengkapi sektor big man, Marques Bolden juga membuat pemain lainnya seperti Prastawa dan Abraham mempunyai kans untuk mencetak angka lebih mudah.
“Bolden minimal bisa menambah kekuatan kita di inside play ya. Ketika Kualifikasi FIBA World Cup kan kita kalah, karena kurang bisa cover di dalam. Yang kita takutkan ketika tidak ada Bolden, Derrick, nanti begitu 3-4 kali fault sudah memengaruhi kejiwaan semua anak-anak yang lain,” ujar Danny Kosasih.
“Dengan adanya pemain tinggi seperti Bolden, yang bisa mencetak poin di dalam, pemain kita yang kecil-kecil ini jadi bisa bermain karena lawan fokus ke dalam, sehingga yang di luar kosong. Ternyata mereka juga tidak tahu, yang luar kita tidak kalah hebatnya. Prastawa dan Abraham dengan menambah Bolden bisa memperkuat di inside yang luar biasa buat kita,” pungkasnya.