TRIBUNNEWS.COM - Mantan petenis asal Rusia, Maria Sharapova mengumumkan kelahiran anak pertamanya.
Maria Sharapova membagikan kabar bahagianya tersebut melalui akun Instagramnya @mariasharapova, Jumat (15/07/22).
Dalam unggahannya, Maria Sharapova menuliskan bahwa kelahiran anak pertamanya merupakan hadiah yang paling indah.
"Hadiah terindah, paling menantang, dan paling besar yang bisa diminta keluarga kecil kami," tulisnya dalam akun Instagram @mariasharapova.
Baca juga: Legenda Sepak Bola Eric Cantona Jadi Brand Ambassador Platform Jual Beli Mobil Bekas Carsome
Dalam foto unggahannya tersebut, Maria Sharapova dan Alexander Gilkes terlihat menatap sang buah hati yang diberi nama Theodore.
Keduanya terlihat menatap Theodore dengan ekspresi tersenyum.
Baca juga: Maria Sharapova Pensiun, Ini 6 Fakta Mantan Petenis Nomor Satu Dunia, Pernah Kena Kasus Doping
Unggahan Maria Sharapova tersebut langsung banjir ucapan selamat dari para pengikutnya di Instagram.
"OMG, selamat!," tulis akun @jessica_mccormack.
"Selamat," tulis akun @lisaloveofficial.
"Cantik! Selamat," tulis akun @jennychohair.
Sementara itu diketahui, Maria Sharapova mengumumkan kabar pertunangannya dengan Alexander Gilkes pada 18 Desember 2020 lalu.
Profil Maria Sharapova
Dikutip dari britannica.com, Maria Sharapova mempunyai nama asli Maria Yuryevna Sharapova.
Ia lahir pada 19 April 1987, di Nyagan, Rusia.
Pemain tenis Rusia yang meraih lima gelar Grand Slam.
Maria Sharapova mulai bermain tenis sejak kecil.
Pada 1993, ia menarik perhatian bintang tenis Amerika kelahiran Ceko, Martina Navratilova.
Mengikuti saran dari Navratilova, ia dan ayahnya pindah pada 1994 ke Florida.
Di Florida, dia dengan cepat mendapatkan beasiswa ke akademi tenis.
Pada usia 14 tahun, ia menjadi atlet tenis profesional.
Pada saat itu, tenis putri beralih ke permainan kekuatan, yang cocok dengan gaya permainannya yang mendominasi.
Perjalanan Karier Maria Sharapova
Maria Sharapova mulai berkompetisi di setiap acara Grand Slam pada tahun 2003.
Ia sukses memenangkan gelar Women’s Tennis Association (WTA) pertamanya, di Tokyo dan Quebec City.
Pada 2004, ia mengalahkan Serena Williams di final di Wimbledon dan berhasil memenangkan Grand Slam pertamanya.
Baca juga: Menghitung Pundi-pundi Kekayaan Maria Sharapova Pasca Keputusan Pensiun dari Tenis
Pada 2005, ia berhasil menduduki peringkat nomor satu untuk pertama kalinya dalam karirnya.
Ia sukses mencapai semifinal di Australia Terbuka, Wimbledon, dan AS Terbuka.
Pada 2006, ia memenangkan acara terakhir, dan pada 2008 ia meraih Grand Slam ketiganya, di Australia Terbuka.
Sayangnya, ia didiagnosis mengalami manset rotator yang robek, cedera yang akhirnya membutuhkan operasi.
Ia kembali ke performa terbaiknya pada tahun 2012, dan sukses meraih medali perak di Olimpiade London.
Saat di final Prancis Terbuka, ia mengalami cedera bahu dan memaksanya untuk absen selama enam bulan.
Ia kembali ke permainan terbaiknya pada 2014, dan berhasil memenangkan Prancis Terbuka dan Grand Slam kelimanya.
Terjerat Kasus Doping
Pada Maret 2016, Sharapova mengungkapkan bahwa ia telah mengonsumsi meldonium.
Meldonium adalah obat jantung yang ditambahkan ke daftar zat terlarang Badan Anti Doping Dunia.
Tindakan tersebut membuatnya diskors dari tenis selama dua tahun oleh Federasi Tenis Internasional
Ia kembali mengikuti WTA pada April 2017.
Namun, saat ia berjuang untuk mendapatkan kembali performa terbaiknya, ia terus diganggu oleh cedera.
Sehingga tahun 2022. Maria Sharapova mengumumkan pensiun.
(Tribunnews.com/Isnaini Nurdianti)