News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kejurnas Balap Sepeda 2022 Gunakan Sistem Baru, Atlet Dibagi Menjadi Dua Kelas

Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah satu atlet sepeda yang baru saja menyelesaikan perlombaan Indonesian National Championship (INC) 2022 di Banyuwangi, Jawa Timur.

Kejurnas Balap Sepeda 2022 Gunakan Sistem Baru, Atlet dibagi Menjadi Dua Kelas
 
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kejuaraan Nasional Balap Sepeda atau Indonesian National Championship (INC) 2022 di Banyuwangi, Jawa Timur, tak hanya sekadar menyuguhkan persaingan antar atlet dari berbagai provinsi di Tanah Air.

Lebih dari itu, Pengurus Besar Ikatan Sepeda Sport Indonesia (PB ISSI) berharap agenda tahunan ini dapat meningkatkan motivasi daerah untuk terus melakukan pembinaan terhadap atlet.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, jumlah nomor perlombaan dalam Kejurnas 2022 yang bergulir sejak 15 Juli dan berakhir pada 24 Juli ini lebih banyak yakni 70 nomor dari disiplin Road dan Mountain Bike (MTB).

PB ISSI juga menerapkan sistem baru, di mana atlet yang bersaing di sejumlah nomor dibagi menjadi dua kelas yakni, atlet yang memperebutkan poin internasional (UCI) dan Nasional.

Sekretaris Jenderal PB ISSI Parama Nugroho mengatakan dengan pembagian dua kelas tersebut, persaingan antarprovinsi pun kian merata.

"Dengan cara seperti ini setiap daerah bisa melakukan adjustment pembinaan di daerah masing-masing. Kalau selama ini, misalkan di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) didominasi satu atau dua kota/kabupaten. Tapi dengan sistem seperti di Kejurnas 2022, dapat membuat antusias kota/kabupaten lainnya termotivasi untuk terus meningkatkan pembinaan," kata Parama.

Parama juga mengungkapkan pola yang diterapkan di Kejurnas 2022 merupakan uji coba untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 di Aceh-Sumatera Utara.

"Ini uji coba untuk diterapkan di PON 2024, artinya kami juga perlu masukan dari provinsi. Tetapi efek positifnya daerah sudah melihat dan bisa mengadopsi pola yang sama dalam pembinaan. Dengan berjalannya waktu kita akan bisa menciptakan iklim kompetisi yang lebih kompetitif dan merata,” jelasnya.

Sistem yang digunakan pada Kejurnas 2022 sudah menunjukkan dampak positif dengan meratanya sebaran medali yang diraih setiap provinsi.  Hingga hari keempat berlangsungnya Kejurnas 2022, dari 27 provinsi yang bersaing, 21 di antaranya telah sukses mengantongi minimal satu medali.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Pelatih Tim Nasional Balap Sepeda Indonesia Dadang Haries Poernomo juga mendukung penerapan sistem baru tersebut. 

"Nomor perlombaan kian banyak. Dengan adanya pemekaran nomor ini, kita bisa melihat banyak daerah-daerah yang antusias dan semangat lagi untuk membina atletnya," kata Dadang.

Sementara itu, Race Director Kejurnas Balap Sepeda 2022, Sondi Sampurno, menyebut penggunaan sistem baru ini memang memiliki tantangan.

"Karena nomor perlombaannya banyak sekali, kami membaginya dalam beberapa grup dengan tujuan nantinya medali yang dibawa provinsi itu banyak yang tersebar," ujar Sondi.

Namun, Sondi mengungkapkan bahwa penerapan sistem baru ini menuai respon positif dari berbagai pihak, termasuk atlet.

Misalnya, atlet nasional Aiman Cahyadi yang turun bersama Mula Cycling Team Yogyakarta. Dia menilai Kejurnas 2022 sangat kompetitif karena kemampuan peserta sangat merata.

Selain itu, rute lomba khususnya disiplin Road juga menantang. Dia bahkan menyebut Kejurnas 2022 tak kalah sengit dibandingkan dengan SEA Games Vietnam, beberapa waktu lalu.

"Kejurnas di Banyuwangi sangat keren dan berkelas dunia, mulai dari kompetisi, pengamanan, hingga rutenya sangat luar biasa. Jauh jika dibandingkan dengan SEA Games Vietnam," kata Aiman yang meraih dua perak di SEA Games Vietnam.

Peraih emas dan perunggu SEA Games Vietnam, Ayustina Delia Priatna, juga memuji pengelolaan Kejurnas 2022.

"Bersyukur, makin ke sini event balap sepeda makin bagus yang dikelola PB ISSI. Koordinasinya juga makin bagus. Untuk rutenya beragam, tidak monoton. Lalu makin banyak atlet yang bersaing dan unjuk gigi dari daerah-daerah seperti Papua, dan lainnya di luar Pulau Jawa," ujar Ayu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini