Sempat gagal audisi PB Djarum Melihat potensi yang dalam diri sang anak, ayah Kevin kemudian mendorong putranya itu untuk mengikuti beasiswa audisi PB Djarum pada 2006.
Sayangnya, Kevin gagal lantaran posturnya dinilai terlalu pendek untuk ukuran atlet.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh Manajer Tim PB Djarum, Fung Permadi bahwa postur tubuhnya menjadi alasan utama kegagalan Kevin Sanjaya Sukamuljo.
"Ya, karena postur. Dahulu Kevin kecil sekali, sekarang saja masih kecil," kata Fung, dilansir BolaSport.com, November 2019.
Setahun kemudian, Kevin hampir kembali ditolak saat Audisi Umum PB Djarum dengan alasan yang sama.
Namun, Fung yang baru menangani PB Djarum pada 2007 merasa kurang adil untuk penilaian tersebut.
Fung melihat, Kevin memiliki bakat sehingga ia diloloskan.
Berawal dari kejelian Fung Permadi, permainan Kevin terus meningkat bersama PB Djarum.
Awalnya, Kevin Sanjaya ditempatkan di sektor tunggal putra.
Akan tetapi, selama dua tahun berlatih di tunggal putra, perkembangan Kevin tidak begitu menjanjikan.
Singkat cerita, Kevin kemudian dipindahkan ke sektor ganda putra dan dilatih oleh Sigit Budiarto.
Sempat berpasangan dengan beberapa pebulu tangkis lain semisal Lukhi Apri Nugroho, Wahyu Nayaka, hingga Alfian Eko, Kevin Sanjaya akhirnya menemukan partner ideal ketika dipasangkan dengan Marcus Fernaldi Gideon.
Pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi, mulai memasangkan Kevin dengan Marcus pada 2015.
Pasangan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon kemudian menjelma menjadi ganda putra fenomenal dengan beragam prestasi.