Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Ada yang spesial dari pagelaran event bulu tangkis Piala Presiden 2022.
Event yang sudah menjejak babak semifinal ini kehadiran legenda bulu tangkis Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir atau yang akrab disapa Owi/Butet ini hadir tak hanya sebagai penonton.
Baca juga: Jalankan Laga Ekshibisi Pasca Pensiun, Tontowi/Liliyana Sempat Bingung Cari Shuttlekock
Owi/Butet hadir di Piala Presiden 2022 kali ini untuk melakoni sebuah laga eksebisi.
Laga eksebisi yang melibatkan Owi/Butet ini digelar sebelum babak semifinal dimulai.
Peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 ini mendapatkan lawan yang tak mudah dalam laga eksebisi ini.
Owi/Butet ditantang pasangan ganda putri, Siti Fadia/Ribka Sugiarto.
Pertandingan eksebisi inipun berlangsung seru dan meriah.
Bertanding dalam format 2x11, Owi/Butet dan Fadia/Ribka berbagi hasil imbang.
Pasalnya di set pertama, Fadia/Ribka menang dengan skor 12-10.
Sedangkan di set kedua, giliran Owi/Butet yang mengunci hasil dengan kemenangan 11-7.
Kesan-kesan
Owi/Butet mengaku senang dapat mengikuti laga eksebisi Piala Presiden 2022 ini.
Laga melawan Fadia/Ribka juga seperti obat kangen bagi Butet.
"Akhir-akhir ini memang ada masa kangennya," ungkap Liliyana Natsir dikutip dari situs resmi PBSI.
"Saya dari pensiun tahun 2019 belum pernah tampil lagi di eksesbisi yang serius seperti ini sama Owi."
"Senang pastinya tapi tadi ada kagok juga karena ada rules-rules baru yang kita tidak pernah alami."
"Contoh sekarang mengambil shuttlecock harus sendiri di dispenser, biasanya kan dikasih service judge," sambungnya.
Baca juga: Berharap Tontowi Juga Masuk BWF Hall of Fame, Liliyana Natsir: Tinggal Tunggu Ya Owi Kapan Rejeki Lu
Sementara itu, Tontowi Ahmad malah terkenang masa-masa dahulu masih aktif bermain.
Menurutnya, ia tetap memiliki rasa segan saat bertanding dengan Butet lagi.
Meski, pertandingan yang mereka ikuti adalah laga eksebisi.
"Sejujurnya kalau saya walau sudah tidak main tapi kalau sudah di lapangan bareng Ci Butet mungkin terbawa ya," ujar Tontowi Ahmad.
"Jadi perasaan di lapangan itu masih kayak dulu, ada sungkannya, ada seriusnya."
"Rasa itu memang tidak bisa dibuang walau sudah pensiun."
"Senang juga bisa main bareng lagi Ci Butet, merasakan suasana pertandingan dan mengingat-ingat lagi jaman dahulu," lanjutnya.
(Tribunnews.com/Guruh)