TRIBUNNEWS.COM - Berbeda dengan musim sebelumnya, Honda tengah anjlok dalam helatan Kejuaraan Dunia MotoGP 2022
Pasalnya rider dari tim pabrikan asal Jepang itu belum pernah merasakan kemenangan selama MotoGP 2022.
Setelah 12 seri MotoGP 2022, hanya ada satu podium yang disumbangkan oleh Pol Espargaro saat MotoGP Qatar 2022.
Baca juga: Marc Marquez Bakal Hadir di MotoGP Austria 2022, Misi The Baby Alien Selamatkan Honda
Setelah itu, secara keseluruhan performa Honda mengalami penurunan.
Penggawa besutan Honda makin susah untuk bertarung di depan pada gelaran MotoGP 2022.
Sehingga, mereka kesusahan untuk kompetitif di lintasan maupun papan klasemen sementara Kejuaraan Dunia MotoGP 2022.
Apalagi ditambah dengan absennya Marc Marquez bikin Honda makin hilang arah.
Saat Honda tengah terpuruk, performa Ducati dan Aprilia justru sedang menggila.
Ducati menyumbangkan empat ridernya di urutan sepuluh besar klasemen Kejuaraan Dunia MotoGP 2022.
Mereka adalah Francesco Bagnaia, Enea Bastianini, Johann Zarco, hingga Jack Miller.
Kemudian untuk rider Aprilia, dua pembalapnya berhasil menunjukkan tajinya.
Ialah Aleix Espargaro dan Maverick Vinales yang mulai menebar ancaman di urutan 10 besar.
Ciamiknya performa Ducati dan Aprilia diakui oleh Carlo Pernat selaku pengamat MotoGP.
Dilansir Motosan, Carlo Pernat menerangkan bahwa pertumbuhan Aprilia dan Ducati sangat mengesankan.
Mulai dari Aprilia yang memiliki Aleix Espargaro dengan penampilan gemilangnya sejak MotoGP 2022 mulai bergulir.
Baca juga: Aleix Espargaro Alami Patah Tulang Pasca-MotoGP Inggris 2022, Aprilia Sebut Tak Perlu Operasi
Berkat itu, Espargaro mampu menduduki urutan kedua di klasemen Kejuaraan Dunia MotoGP 2022.
Lalu apiknya performa dari Aprilia disempurnakan oleh bangkitnya Maverick Vinales.
Meski sempat terseok-seok di awal musim MotoGP 2022, Vinales mampu beradaptasi bahkan mengoleksi dua podium berturut-turut.
"Akhirnya dia (Maverick Vinales) melakukan balapan di levelnya saat di trek yang sangat dia sukai (Sirkuit Silverstone), dia adalah pebalap yang beradaptasi sangat baik dengan Aprilia ini," tutur Carlo Pernat.
Bahkan Pernat tak sungkan menyebutkan bahwa Aprilia bisa saja jadi penantang gelar juara dunia.
"Aprilia memiliki motor berperforma tinggi yang bisa menjadi juara dunia," katanya menambahkan.
Itu terlihat dari usaha Espargaro yang terus tampil kompetitif untuk bertarung dengan Fabio Quartararo sebagai pemuncak klasemen Kejuaraan Dunia MotoGP 2022 di tiap balapan.
Perjuangan Espargaro kerap kali membuahkan hasil manis.
Tak heran jika dia terus berambisi untuk mempersempit jarak poin dengan Quartararo di tiap balapan.
Sementara itu untuk Ducati, Pernat menyebutkan bahwa tim itu memiliki motor terkuat musim ini.
Bagaimana tidak, ada tiga rider Ducati di posisi 5 besar.
"Ducati memiliki motor terkuat saat ini," ungkap Pernat.
"Menempatkan tiga pembalap di lima besar adalah tanda kekuatan Ducati," imbuhnya.
Sayangnya di balik bersinarnya Aprilia dan Ducati, Honda justru belum berada di performa terbaiknya.
Pernat mengatakan kalau Honda di MotoGP 2022 bukanlah tim yang ia kenal.
Pasalnya baru kali ini Pernat melihat Honda berada di level serendah itu.
Menurut Pernat, Honda perlu motor baru.
Tak hanya itu, peran Marc Marquez nampaknya juga ditunggu dan penting untuk masa depan Honda.
Harapannya, Honda masih bisa bertahan hingga akhir musim MotoGP 2022.
Lalu kembali bangkit di MotoGP 2023 mendatang dengan gebrakan yang ciamik.
"Bukan Honda yang kita kenal," tutur Pernat.
"Dalam 40 tahun saya belum pernah melihatnya di level serendah itu," tambahnya.
"Mereka membutuhkan motor baru dan kami harus menunggu Marc Márquez."
"Ini adalah satu-satunya insentif yang dapat dimiliki Honda saat ini. Tapi sepedanya tidak berfungsi," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Niken)