Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kejuaraan kick boxing profesional, KX-1 Kickboxing Championship kembali digelar di Indonesia.
Kejuaraan yang masuk dalam Chapter 1 seri ketiga KX-1 ini nantinya akan dihelat sepekan sekali tepatnya Jumat malam di New Kaliber. Tambora, Jakarta Barat
Promotor dari KX-1 Kickboxing Championship Abdul Rohman mengatakan pada event ketiga ini mengalami perubahan yang signifikan dibandingkan pada edisi pertama.
Baca juga: Pengurus Pusat Kick Boxing Indonesia dan Komisi X DPR RI Apresiasi Kinerja Tim Review PPON
Pada seri kali ini, KX-1 telah bergabung dalam satu wadah internasional, yaitu International Sport Karate Association (ISKA) Indonesia.
“Sebelumnya kami masih berafiliasi dengan lokal, artinya dari kickboxing amatir yang kami buat profesional. Tapi, ajang kali ini sudah terafiliasi dengan internasional,” kata Abdul Rohman dalam konferensi pers di New Kaliber, Tambora, Jakarta, Kamis (18/8/2022).
“Dengan begitu, penyelenggaraan KX-1 seri 3 dan insya Allah seri-seri berikutnya akan berdasar pada aturan dan sanksi ISKA Internasional,” ujarnya.
Rohman menambahkan melalui ajang ini para atlet yang menjadi juaranya dapat diarahkan ke event-event yang lebih tinggi.
“Target kami berikutnya adalah dapat membawa para petarung kami untuk berlaga dalam event-event kombat profesional di tingkat regional, kontinental, maupun internasional. Jadi pasti (dipromosikan). Rencana sudah ada tapi kami akan ciptakan dulu juara nasional, setelah terbentuk baru akan dibawa ke internasional,” kata Rohman.
kick boxing profesional, KX-1 Kick Boxing Championship menghadirkan 16 petarung profesional untuk chapter pertama.
Tujuh partai di antaranya akan bertanding di kelas-kelas kickboxing, antara lain kelas 63,5 kg sebagai main event yang menyajikan pertarungan Daniel M. Tahulending vs Dedy F. Lubis.
Lalu kelas 61kg (dua event), kelas 53,5 kg, 81,5 kg, 48 kg, dan 65 kg. Sementara satu partai sisanya nomor free style boxing kelas 61 kg.
Lebih lanjut, soal aspek keselamatan, Presiden ISKA Indonesia Mustadi menjamin bahwa kejuaraan yang diselenggarakan sudah memperhatikan aspek safety dari setiap petarung. Bagaimanapun, olahraga bela diri termasuk yang paling riskan bagi keselamatan atlet.
“Masalah keselamatan dan untuk atlet itu yang utama, itu lah kenapa event KX-1 ini berada di bawah satu badan organisasi yang sah, yang resmi di bawah ISKA internasional,” kata Mustadi.
“Artinya, ada sesuatu yang diawasi, termasuk pelaksanaan, prosedurnya, maupun keselamatan. Kemudian wasit dan jurinya juga sudah tersertifikasi sehingga dia tahu batasan-batasan dimana membuat pertarungan ini aman,” pungkasnya.