TRIBUNNEWS.COM - Berbagai fakta unik mewarnai laga final Kejuaraan Dunia BWF 2022 yang digelar hari ini, Minggu (28/8/2022) mulai pukul 13.00 WIB.
Laga final Kejuaraan Dunia 2022 akan berlangsung di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Tokyo, Jepang.
Adapun beberapa fakta unik tersebut meliputi peluang Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan mengukir tinta emas hingga potensi pecahnya rekor 26 tahun.
Baca juga: Data & Fakta Ahsan/Hendra vs Chia/Soh di Final Kejuaraan Dunia BWF 2022, Tradisi Juara The Daddies
Indonesia sendiri hanya mengirimkan satu wakil saja di partai final Kejuaraan Dunia BWF 2022.
Ialah Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang akan kembali mencoba menorehkan tinta emas sejarah memenangkan gelar Kejuaraan Dunia yang keempat kalinya.
Perjuangan Ahsan/Hendra untuk mewujudkan ambisi itu akan dihadang wakil Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik.
Laga melawan Aaron Chia/Soh Woii Yik dipastikan akan berlangsung sengit mengingat kualitas hebat kedua pasangan ganda putra.
Berbekal pengalaman dan mentalitas juara yang dimilikinya, Ahsan/Hendra tentu punya peluang lebih besar untuk menyegel kemenangan nantinya.
Nama-nama jagoan lain yang akan berjuang di final hari ini antara lain Viktor Axelsen, Zhang Siwei/Huang Yaqiong, Akane Yamaguchi, dan Chen Qing Chen/Jia Yifan.
Anda dapat menyaksikan keseruan jalannya laga final Kejuaraan Dunia BWF 2022 secara langsung Live RCTI+, MNCTV, dan SpoTV mulai pukul 13.00 WIB.
Berikut ini beberapa fakta menarik yang akan menghiasi laga final Kejuaraan Dunia 2022 hari ini yang telah dihimpun oleh Tribunnews:
1. Tinta Emas Sejarah Ahsan/Hendra
Berbicara soal Ahsan/Hendra, keduanya seakan memiliki daya magis luar biasa ketika mengikuti turnamen mayor bulu tangkis dunia.
Meskipun usianya sudah berkepala tiga, nyatanya performa dan dedikasi Ahsan/Hendra masih berada di level tinggi.
Keberhasilan Ahsan/Hendra melangkah ke final Kejuaraan Dunia BWF 2022 hari ini menjadi bukti nyatanya.
Laga final ini terasa menjadi momen bersejarah bagi keduanya untuk bisa memenangkan gelar keempat dalam ajang Kejuaraan Dunia BWF 2022.
Raihan gelar keempat tentu akan menobatkan pasangan berjuluk The Daddies itu sebagai salah satu ganda putra tersukses dalam sejarah Kejuaraan Dunia BWF.
Tak hanya itu, Ahsan/Hendra ternyata memiliki catatan apik yang barangkali tak pernah diduga oleh banyak orang termasuk para pecinta bulu tangkis.
Catatan apik tersebut yakni Ahsan akan mencicipi partai final ke-50 dalam kariernya, sementara Hendra merasakan final ke-75 tepat di Kejuaraan Dunia BWF 2022.
Hal itu tentu menjadi bagian sejarah penting dari perjalanan The Daddies sebagai pebulu tangkis kelas dunia.
2. Dominasi China
China lagi-lagi mendominasi final Kejuaraan Dunia dengan mengirimkan wakil terbanyak di partai puncak kali ini.
Tercatat ada tiga wakil andalan China yang akan berjuang di sektornya masing-masing di final Kejuaraan Dunia BWF 2022.
Tiga wakil tersebut yakni Chen Qingchen/Jia Yifan (Ganda Putri), Zheng Siwei/Huang Yaqiong (Ganda Campuran) dan Chen Yufei (Tunggal Putri).
Keberadaan tiga wakil itu membuat China menjadi negara dengan perwakilan terbanyak, disusul Jepang dengan dua wakilnya.
Sementara, Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Korea Selatan masing-masing mengirimkan satu wakil di final kali ini.
3. Thailand Punya Andalan Baru
Sepak terjang Kunlavut Vitidsarn sebagai salah satu tunggal putra masa depan Thailand sebenarnya sudah lama dibicarakan banyak orang.
Hanya saja memang performa Kunlavut belum sepenuhnya stabil saat mengikuti beberapa rangkaian BWF World Tour.
Kini, Kunvalut seakan membuktikan kualitas terbaiknya dengan lolos ke final Kejuaraan Dunia BWF 2022.
Keberhasilan Kunlavut menembus partai final Kejuaraan Dunia seakan menjadi rekor baru bagi sejarah bulu tangkis Thailand.
Kunlavut sukses menisbatkan diri sebagai wakil tunggal putra Thailand yang sukses tembus dalam sejarah final Kejuaraan Dunia BWF.
4. Potensi Pecahnya Rekor 26 Tahun
Jika menelisik laga final kali ini, ada potensi lima sektor berbeda dimenangkan oleh lima wakil dari negara berbeda pula.
Jika hal itu terjadi maka salah satu rekor Kejuaraan Dunia BWF yang selama ini berlangsung 26 tahun lamanya akan sirna.
Dilansir dari twitter @OmaGillClark, selama 26 tahun lamanya tercatat selalu ada pemain dari satu negara yang bisa memenangkan setidaknya 2 gelar di semua 26 WC sebelumnya.
Jika gelar juara dunia tahun ini bisa dibagi untuk lima wakil negara berbedai, maka catatan itu akan terhenti.
Hanya saja bukan perkara mudah mengingat dominasi China yang menempatkan tiga wakil terbaiknya di tiga sektor berbeda.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)