Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Satu diantara legenda hidup olahraga nasional, Mayjen TNI Purn Eddie Marzuki Nalapraya mendapat penghargaan dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
Penghargaan bertajuk KONI Lifetime Achievement Award in Sports itu diberikan kepada Eddie Nalapraya yang dinilai banyak berkontribusi di bidang olahraga khususnya Pencak Silat.
Pria kelahiran Tanjung Priok, 6 Juni 1931 yang juga menyandang gelar 'Bapak Pencak Silat Dunia' itu menerima penghargaan yang diberikan langsung oleh Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman.
"Ini merupakan apresiasi kami kepada keras bapak (Eddie Nalapraya) untuk memasyarakatkan pencak silat ke seluruh dunia," ujar Marciano di kediaman Eddie Nalapraya di kawasan Bogor, Jawa Barat, Selasa (6/9/2022).
"Terimakasih atas semangat Bapak yang selalu menjadi inspirasi kami semua. Mari kita contoh keteladanan beliau dalam mencintai pembinaan olahraga khususnya pencak silat," lanjutnya.
Eddie Nalapraya yang sempat menduduki jabatan Wakil Gubernur DKI Jakarta medio 1984-1987 itu pun menerima penghargaan itu dengan penuh haru.
Mantan Ketum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) 1981-2003 itu mengatakan, ini adalah kali pertama ada pimpinan KONI yang mengunjunginya.
"Bagi saya, adalah suatu kewajiban untuk melestarikan budaya bangsa. Kehormatan bagi saya, pertama kali saya didatangi oleh pimpinan KONI Pusat, terima kasih banyak," ujar Eddie Nalapraya yang tak kuasa menahan air matanya menetes.
Kecintaan Eddie kepada pencak silat sudah tumbuh sejak dahulu kala. Sebagai seorang pejuang yang mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada Agresi Militer Belanda 1947.
Eddie mulai tertarik dengan kemampuan Pencak Silat pejuang lainnya dalam melawan penjajah. Alhasil ia mulai dekat dan bersahabat dengan kalangan pesilat dan menekuninya.
Pria yang juga sempat menjadi Ketum Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) itu juga berperan penting dalam upaya membuat Pencak Silat diakui The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai Warisan Budaya Dunia tak Benda.
Buih perjuangan Eddie Nalapraya pun terealisasi pada 12 Desember 2019, Pencak Silat resmi masuk daftar UNESCO melalui kegiatan Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Kolombia.
Kala itu Eddie mengemban amanah sebagai pembina Tim Pencak Silat Road to UNESCO and Olympic tahun 2014-2019.
Sebelumnya pada tahun 1980, Eddie Nalapraya turut serta dalam pembentukan Persekutuan Pencak Silat Antar Bangsa (Persilat).
Tak hanya itu, ua juga sempat menggagas berdirinya organisasi Pencak Silat di negara-negara tetangga antara lain, Persekutuan Silat Singapore (Persisi), Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia (Pesaka) dan utusan dari Brunei Darussalam.
Pada tahun terbentuknya Persilat, Eddie terpilih sebagai Presiden. Setelah itu, tepatnya pada Tahun 1987, Silat dipertandingkan pada SEA Games.
Kompetisi Silat juga diupayakan hadir di negara lain. Pada tahun 2008, Eddie menggagas kejuaraan Pencak Silat di seluruh Eropa dan ia ditetapkan ‘Bapak Pencak Silat Eropa di Swiss.