News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

MotoGP

Skenario Quartararo Segel Gelar Juara Dunia MotoGP 2022: Cari Aman, El Diablo Butuh 3 Kemenangan

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pembalap Monster Energy Yamaha , Fabio Quartararo, balapan di MotoGP Grand Prix Inggris di sirkuit Silverstone di Northamptonshire, Inggris tengah, pada 7 Agustus 2022 - Skenario Fabio Quartararo jadi juara dunia MotoGP 2022.

TRIBUNNEWS.COM - Peta perburuan gelar juara dunia MotoGP 2022 semakin panas.

Meski MotoGP 2022 menyisakan empat race lagi, namun belum ada satupun pembalap yang bisa dikatakan menjadi jagoan utama untuk menyegel titel kampun.

Sejauh ini, ada tiga nama yang mencuat ke permukaan untuk meraih titel prestise di kejuaraan dunia MotoGP 2022.

Mereka adalah Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha), Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo Team) dan Enea Bastianini (Gresini Ducati).

Baca juga: MotoGP Jepang 2022: Pecco Bagnaia Bahagia Manuver Bodohnya Tak Jadikan Quartararo Korban

Sesuai kalender MotoGP 2022, empat seri tersisa musim ini meliputi Grand Prix Thailand, Australia, Malaysia dan Valencia sebagai penutup.

Artinya, maksimal poin yang bisa diraup adalah 100 angka.

Melihat peta persaingan di tabel klasemen, Quartararo, Bagnaia dan Aleix Espargaro masih memiliki asa besar untuk saling tikung demi mengamankan posisi singgasana.

Saat ini, Fabio Quartararo yang juga berjuluk El Diablo membukukan 219 poin.  Dia unggul 18 angka dari pesaing terdekatnya, Francesco Bagnaia.

Sedangkan Aleix Espargaro duduk di tangga ketiga mengoleksi 194 poin.

Dengan merujuk top three di tabel klasemen, Fabio Quartararo memang memiliki asa lebih besar untuk menyegel gelar juara dunia.

Beragam skenario dimiliki El Diablo untuk  mengamankan gelar juara dunia.

Namun jika El Diablo menginginkan titel kampiun back to back dengan skenario modal aman, maka jalannya hanya satu.

Yakni mengamankan tiga seri mendatang dengan kemenangan. Fabio Quartararo akan memiliki poin 294, yang berasal dari tambahan 75 angka.

Ini skenario diterapkan jika Francesco Bagnaia pun meraih tiga seri ke depan finis di posisi kedua. Hasilnya, Bagnaia nantinya bakal mengemas 266 angka.

Dengan satu seri tersisa, Quartararo dan Bagnaia berselisih 28 poin. Dipastikan rider andalan Ducati itu sudah tak bisa mengamankan posisi puncak klasemen.

Namun merujuk kepada skenario ini akan sulit dilakukan.

Pasalnya performa Quartararo jauh dari kata memuaskan. Terakhir kali rider asal Prancis ini mengamankan podium kemenangan ialah bulan Juni lalu saat mengaspal di Jerman.

Apalagi hampir setiap balapan, Fabio Quartararo harus mati-matian mengeluarkan potensi dari motor Yamaha YZR-M1.

Aspek ini bisa membuatnya kesulitan melawan Bagnaia maupun Espargaro. Khususnya Bagnaia yang memang dibekali motor paling kompetitif di grid saat ini, Ducati Desmosedici.

Sedangkan saingan terdekat dari Quartararo, Bagnaia memiliki dukungan yang lebih mumpuni.

Selain bermoda Desmosedici, Bagnaia mendapatkan sokongan berupa taktik team order dari internal Ducati.

Namun yang menjadi kekurangan dari pembalap asal Italia ini adalah masalah star balapan.

Sejauh ini Bagnaia tampil bagus di sesi race andai dia mendapatkan posisi yang bagus di kualifikasi.

Terbukti ketika berada di barisan terdepan, Bagnaia selalu bisa ngacir duluan dan meraih podium.

Beda cerita ketika Pecco Bagnaia tidak mendapatkan posisi yang bagus di sesi kualifikasi. Maka dia akan kesulitan menyalip para pebalap di depannya.

Terbukti pada gelaran MotoGP Jepang 2022, yang mana dia kesulitan menyalip pebalap di depannya, hingga berujung crash.

(Tribunnews.com/Giri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini