TRIBUNNEWS.COM - Legenda MotoGP asal Spanyol, Jorge Lorenzo, mengklaim jika perburuan gelar juara dunia MotoGP 2022 sudah menemukan pemenangnya.
Meski masih menyisakan dua seri plus kesenjangan poin tipis di tabel klasemen, namun Jorge Lorenzo menyebut Francesco Bagnaia sudah menempatkan satu tangannya di trofi Juara Dunia MotoGP 2022.
Sedangkan Fabio Quartararo, dinilai membutuhkan faktor x berupa keajaiban untuk kembali mengakhiri musim MotoGP 2022 sebagai pemuncak klasemen.
Baca juga: Jadwal MotoGP Malaysia 2022: Bagnaia Potensi Juara Dunia, Quartararo Belum Menyerah
Sebagai informasi saja, Bagnaia (Ducati) duduk di posisi pertama perburuan gelar juara dunia dengan mengemas 233 poin.
Dia unggul 14 poin dari pesaing terdekatnya, Quartararo (Yamaha) yang kini melorot ke tangga kedua.
Momen lebih berpihak kepada Bagnaia mengingat seri balapan MotoGP 2022 menyisakan dua race saja.
Belum lagi penampilan Fabio Quartararo di paruh kedua kejuaraan terbilang memble.
Praktis, dia hanya sekali naik podium yakni P2 pada seri Austria. Sedangkan terakhir kali kemenangan dibukukan Juni lalu saat MotoGP 2022 menggelar balapan di Jerman.
Dengan tidak mengesampingkan peluang Quartararo, Lorenzo menilai sulit rasanya mengkudeta Bagnaia yang disokong 7 hingga 8 pembalap Ducati yang sama kompetitifnya.
“Fabio Quartararo berhasil memimpin (klasemen) karena Bagnaia melakukan kesalahan di awal musim. Jika tidak, Bagnaia pasti berada di depan,” katanya Lorenzo dikutup dari Speedweek.
“Saya tahu Ducati sangat tangguh di Sepang. Dengan sedikit keberuntungan dan keajaiban, Fabio bisa selamat dalam kejuaraan dunia musim ini," sambung Jorge Lorenzo.
“Namun dari sudut pandang saya, bagaimana pun, Pecco sudah sepantasnya memenangi kejuaraan," tambah pria yang berjuluk X-Fuera.
“Saya kira kita sekarang melihat versi terbaik Ducati sepanjang masa dan mungkin paling lemah dari Yamaha selama 15 tahun terakhir. Sangat sulit bagi Fabio Quartararo mempertahankan harapan juara tetap hidup sampai akhir,” kata eks pembalap Yamaha itu.
“Namun, dia mencoba melakukan yang terbaik. Kadang dia tidak terkalahkan di atas motor," tambah eks rider Honda ini.
Pecco jelas tak ingin mengulang sial musim lalu. Di mana dia nyaris saja menjadi juara dunia MotoGP 2021.
Namun dengan alasan yang sama, yakni start buruk pada awal musim membuat Bagnaia harus rela melihat gelar juara dunia jatuh ke tangan Quartararo.
“Sementara, Pecco makin matang tahun ini khususnya ketika Anda melihat dia tidak cukup kencang, Jumat kemarin. Tapi, dengan gairah dan kematangan, dia dan timnya selalu menemukan jalan keluar di momen terakhir," sambungnya.
“Itu menunjukkan bahwa dia sudah berkembang. Kombinasi sangat kuat. Ducati punya motor tangguh dan Pecco salah satu pembalap terkuat bersama Marc Marquez dan Fabio Quartararo," pungkas Lorenzo.
(Tribunnews.com/Giri)