TRIBUNNEWS.COM - Francesco Bagnaia menjadi unggulan untuk menyabet gelar Juara Dunia MotoGP 2022.
Sejumlah fakta menarik sudah menanti Francesco Bagnaia (Ducati) jika akhir pekan ini, tepatnya di MotoGP Malaysia bisa memastikan titel kampiun.
Keberhasilan Bagnaia finis ketiga di MotoGP Australia 2022 dan insiden DNF Quartararo di Phillip Island, membuat perubahan di puncak klasemen MotoGP 2022 terjadi.
Baca juga: Faktor Memble, Quartararo Butuh Keajaiban Segel Gelar Juara Dunia MotoGP 2022
Bagnaia saat ini mengoleksi 233 poin, unggul 14 poin atas Quartararo. Dengan dua balapan tersisa atau 50 poin maksimal yang bisa diambil, Bagnaia punya kesempatan pertama menjadi juara dunia pada balapan MotoGP Malaysia 2022 akhir pekan depan.
Syarat utama Bagnaia untuk bisa menjadi juara dunia MotoGP 2022 adalah menambah keunggulan 11 poin atas Quartararo di MotoGP Malaysia.
Dengan begitu pembalap Ducati itu akan unggul 25 poin dengan sisa satu pertandingan.
Ada sejumlah fakta menarik yang terhias jika Francesco Bagnaia berhasil menyegel gelar juara dunia MotoGP 2022, dirangkum dari berbagai sumber.
1. Akhiri Penantian 15 Tahun Ducati
Ini menjadi momentum besar bagi Francesco Ducati untuk mengakhiri paceklik gelar juara dunia kategori pembalap bagi Ducati.
Pasalnya, terakhir kali Ducati merengkuh gelar juara dunia MotoGP ialah musim 2007.
Saat itu titel kampiun dipersembahkan pembalap asal Australia, Casey Stoner.
Artinya, butuh 15 tahun dari Ducati guna mengakhiri kegersangan gelar juara dunia.
Maklum, dari empat pabrikan besar seperti Honda, Yamaha dan Suzuki, praktis hanya Ducati saja yang belum berhasil keluar sebagai juara dalam satu dekade terakhir ini.
2. Putus Rapor Merah Pembalap Italia
Seperti halnya Ducati, pembalap Italia juga bak mendapatkan kutukan.
Pasalnya, lebih dari satu dekade tidak ada pembalap asal Negeri Pizza yang berhasil merengkuh titel juara dunia MotoGP.
Kali terakhir pembalap asal Italia yang menyabet titel kampiun adalah musim 2009. Saat itu gelar juara dunia diberikan oleh Valentino Rossi yang membela Yamaha.
Dalam satu dekade terakhir, kejuaraan dunia MotoGP menempatkan pembalap Spanyol yang paling banyak menyabet gelar juara.
Manis lagi, pembalap yang berhasil kembali mengulang prestasi Valentino Rossi 13 tahun silam tak lain adalah anak didik The Doctor. Kebetulan Bagnaia adalah rider jebolan sekola milik Rossi, VR46.
3. Bawa Pulang BMW Award
Tak hanya gelar juara dunia, Francesco Bagnaia bisa membawa pulang mobil BMW.
Pada tabel klasemen BMW Award, Bagnaia menduduki posisi puncak klasemen.
Pria yang akrab disapa Pecco ini membukukan 278 angka, unggul 45 angka dari pesaingnya, Fabio Quartararo yang berada di urutan runner-up.
Artinya, Bagnaia hanya membutuhkan lima poin saja untuk menyegel sebuah mobil BMW.
4. Ukir Sejarah Baru
Tidak ada pembalap yang pernah merengkuh gelar juara dunia MotoGP ketika dalam satu musim mengalami DNF alias tidak finis sebanyak enam kali.
Ini menjadi sejarah baru bagi Bagnaia. Sejauh ini, pembalap asal Italia ini sudah mengalami DNF sebanyak enam kali, dan itu terjadi pada putaran pertama MotoGP 2022.
(Tribunnews.com/Giri)