Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Cabang Olahraga (Cabor) tenis meja kembali akan dipertandingkan pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) yang akan datang.
PON XXI yang akan berlangsung di dua tempat yakni Aceh dan Sumatra Utara, itu kembali mempertandingkan cabor ping-pong, setelah pada PON edisi sebelumnya tak dipertandingkan.
Dalam PON XX di Papua, tenis meja tak dipertandingkan karena sejumlah masalah internal yang ada di Pengurus Besar Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PB PTMSI).
Untuk mempersiapkan PON yang akan datang, Ketua Umum PB PTMSI, Peter Layardi Lay, mengatakan pihaknya telah mempersiapkan dengan matang.
"Kami menyiapkan untuk Pra-PON, bagaimana tenis meja ini juga menjadi salah satu cabor yang dipertandingkan di PON, tentu kami akan melaksanakan Pra-PON," ujar Peter usai dilantik oleh KONI Pusat, Rabu (9/11/2022).
Rencanya, Pra-PON tenis meja itu akan dilaksanakan pada Juni tahun depan, bersamaan dengan kejuaraan nasional dari berbagai kelompok umur.
Seluruh rangkaian tersebut rencanya akan terselenggara di Jakarta.
"Pra-PON itu akan kami laksanakan setelah lebaran, artinya setelah (bulan) Juni, jadi kami akan laksankan secara simultan bersamaan dengan Pra-PON itu," kata Peter.
"Kami laksanakan Kejurnas kelompok umur, semua kegiatan dalam satu rangkaian kami lakukan bersama-sama, kemungkinan di Jakarta pelaksanaannya," sambungnya.
Di sisi lain, Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman pun berpesan kepada PB PTMSI untuk mempersiapkan atlet-atlet daerah.
Marciano menyebut, PON adalah momentum yang tepat untuk mempersiapkan atlet nasional yang siap berlaga di single event maupun multi event.
"Dalam PON ke-21 Aceh-Sumatera Utara, tenis meja akan dipertandingkan, oleh karena itu saya meminta Ketua Umum PB PTMSI untuk mendorong Pengurus provinsi untuk menyiapkan atlet-atletnya dengan baik," ucap Marciano.
"Karena saya berharap PON itu menjadi ajang untuk mempersiapkan atlet-atlet nasional, untuk bisa berjaya pada tiap single event atau multi event internasional," lanjutnya.
Lebih lanjut, Marciano Norman pun mendukung apabila pemerintah akan kembali mengutus cabor tenis meja untuk bisa tampil di SEA Games ke-32 Kamboja.
"Dengan adanya SEA Games 2023 di Kambodja, dengan senang hati KONI Pusat memberikan dukungan penuh apabila pemerintah memutuskan tenis meja diikutsertakan dalam SEA Games di kamboja itu," ungkap Marciano.
Menatap hal itu, Peter pun mengatakan, PB PTMSI memang selalu rutin mengadakan seleksi nasional untuk menjaring atlet yang pantas berlaga di pesta olahraga Asia Tenggara itu.
Ia pun berharap, tim tenis meja Indonesia bisa dipercaya tampil pada ajang SEA Games Kamboja 2023.
"Jadi seperti SEA Games yang lalu juga, kami sudah adakan Seleknas dan Training Camp terhadap atlet-atlet terbaik kami. Tetapi memang ada kendala administrasi yang menyebabkan tenis meja tidak dikirim ke SEA Games Vietnam," ungkap Peter.
"Kami berharap untuk SEA Games Kamboja tahun depan, tim tenis meja Indonesia bisa berpartisipasi untuk mengikuti SEA Games tersebut," harapnya.