TRIBUNNEWS.COMĀ - Nama Tony Gunawan kembali diperbincangkan setelah dirinya terpantau sedang mengawal ganda putra terbaik Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi.
Diketahui sebelum menjadi pelatih, Tony Gunawan pernah mempersembahkan medali emas Olimpiade Sydney 2000 untuk Indonesia.
Dia merupakan atlet Indonesia yang sangat berprestasi di sektor ganda putra kala itu.
Kini lama tak terdengar, dari Instagram BWF terpantau Tony Gunawan sedang mengawal Hoki/Kobayashi.
Baca juga: Update Ranking BWF 2022: Fajar/Rian Sah Rebut Singgasana, Ahsan/Hendra Top 3, Minions Anjlok
Dari keterangan caption, Tony Gunawan nampaknya melatih ganda putra terbaik Jepang itu di agenda bulu tangkis di Jepang.
Kembali muncul, menarik jika diulas sedikit mengenai sosok Tony Gunawan.
Sepak Terjang Tony Gunawan
Prestasi terbaik Tony Gunawan selama menjadi atlet Indonesia adalah meraih medali emas di Olimpiade Sydney 2000 silam.
Di mana tahun 2000 bersamaan dengan performa Tony Gunawan yang sedang melejit sebagaimana dikutip Kompas.com.
Tak heran jika di tahun itu pula dia sukses menyegel medali emas untuk merah putih.
Bersama pasangannya Candra Wijaya, Tony Gunawan berhasil mempersembahkan emas untuk Tanah Air.
Kendati begitu, Tony Gunawan justru memutuskan untuk mundur sebagai pemain bulu tangkis Nasional di tahun 2001.
Alasan Tony Gunawan memutuskan untuk mundur dari Pelatnas gegara urusan akademik.
Pria kelahiran Surabaya ini mengaku ingin melanjutkan pendidikannya demi kelangsungan hidup.
"Saya minta maaf kalau keputusan saya mengecewakan semua pencinta bulu tangkis Indonesia. Saya juga berterima kasih atas dukungan seluruh masyarakat selama ini," kata Tony dilansir Harian Kompas yang dikutip Kompas.com.
"Tahun depan usia saya juga sudah 27 tahun dan kalau keinginan sekolah ditunda nanti semuanya akan terlambat. Saya sudah bicara ke orang tua dan mereka juga mengerti dan sadar pendidikan itu penting."
Hijrah ke Amerika Serikat
Resmi mundur dari Pelatnas, ia melanjutkan pendidikannya di bidang pendidikan teknik komputer di Devry University, Pamona, California.
Di Negeri Paman Sam, Tony tak bisa jauh dari bulu tangkis.
Bahkan pada 2002 Asosiasi Bulu Tangkis Amerika Serikat (USAB) berminat untuk melamar Tony menjadi atlet Amerika Serikat (AS).
Keinginan itu diungkapkan oleh Sulistiyanto selalu Direktur Hubungan Luar Negeri PB PBSI.
"Presiden USAB Don Chew telah menulis surat kepada Pak Chairul (Chairul Tanjung, Ketua Umum PB PBSI), yang isinya meminta izin agar Tony bisa bermain atas nama AS," kata Sulistiyanto mengutip Harian Kompas edisi 2 April 2002.
Negosiasi Tony dan USAB berjalan lancar, dia akhirnya menjadi pemain dan atlet bulu tangkis AS.
Beragam prestasi di torehkan oleh Tony.
Sampai ada prestasi yang cukup fenomenal ketika dia dipasangkan dengan Howard Bach di tahun 2005 silam.
Uniknya, Tony/Bach mampu mengalahkan wakil Indonesia, Candra Wijaya/Sigit Budiarto.
(Tribunnews.com/Niken) (Kompas.com/Luqman Sulistiyawan)