Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Presiden UFC, Dana White tengah mendapat sorotan tajam lantaran ketahuan menampar pasangannya.
Dana White menampar pasangannya yang bernama Anna saat keduanya merayakan tahun baru 2023 di Meksiko beberapa waktu lalu.
Sang Presiden UFC dan pasangannya berada di sebuah ruangan klub malam setempat saat insiden itu terjadi.
Baca juga: Mantan Petarung UFC Dikecam Seusai Ngomongin Lionel Messi, Kylian Mbappe dan Neymar
Keduanya nampak adu mulut terlebih dahulu.
Anna sejatinya yang menampar Dana White terlebih dahulu.
Setelah itu, White bereaksi dengan menampar sang pasangan.
Video cekcok kedua pasangan inipun viral di media sosial.
Alhasil, tak sedikit fans yang mengecam tindakan pria berkepala plontos itu.
Dana White mengatakan tindakannya menampar Anna merupakan hal yang tidak bisa diterima.
Ia lantas meminta maaf karena membuat publik tidak nyaman dengan hal tersebut.
Sekaligus, pria berusia 53 tahun tersebut mengaku sudah meminta maaf kepada sang istri.
"Saya adalah pria yang mengatakan tindakan memukul wanita adalah sesuatu yang tidak bisa diterima," ungkap White dikutip dari laman Independent.
"Namun, saya sekarang malah melakukan hal itu."
"Ini adalah hal yang tidak bisa diterima. Saya sangat malu."
"Kami sekarang akan fokus kepada keluarga kami," sambungnya.
Sementara itu, Anna juga berkenan memberikan tanggapan terkait insiden di klub malam saat tahun baru lalu.
Ia mengaku sudah membicarakan kejadian tersebut dengan Dana White.
Menurutnya, ia dan Presiden UFC itu sudah saling minta maaf.
Meski demikian, Anna mengaku terkejut dengan hal yang dilakukan White pada momen tersebut.
Baca juga: Harapan Khabib Nurmagomedov soal UFC, The Eagle Ingin Islam Makhachev Pensiun 3 Tahun Lagi
Pasalnya, sang pasangan tak pernah melakukan tindakan semacam itu sebelumnya.
"Sungguh disayangkan, kami berdua mengonsumsi alkohol cukup banyak kala itu," ujar Anna.
"Hal-hal di sekitar kami menjadi tak terkendali."
"Kami sudah membicarakan ini sebagai keluarga dan saling meminta maaf," lanjutnya.
(Tribunnews.com/Guruh)