TRIBUNNEWS.COM - Gonjang-ganjing di tengah persiapan menyambut musim MotoGP 2023 menghantam tim pabrikan Italia, Ducati.
Ducati terancam ditinggal salah satu tim mitranya di MotoGP 2023, VR46 Racing yang juga dimiliki oleh Valentino Rossi.
Tim milik Valentino Rossi tersebut dikabarkan akan memutus kerjasamanya dengan Ducati di tahun 2024. Artinya, MotoGP 2023 bisa menjadi kerjasama terakhir.
Baca juga: Alex Marquez Tak Peduli Nasib soal Marc Marquez Bersama Honda di MotoGP 2023
Sebagaimana yang diketahui, tidak ada yang salah dengan prestasi para pembalap VR46 Ducati Racing, Luca Marini dan Marco Bezzecchi di MotoGP 2022.
Bahkan Marco Bezzecchi berhasil meraih prestasi Rookie of The Year.
Namun hal ini tak bisa menjamin kolaborasi antara tim Valentino Rossi dengan Ducati bisa langgeng. Bahkan terancam kandas di tengah jalan.
VR46 mulai berlaga di MotoGP pada 2021 sebagai tim satelit Ducati, melebur dengan Avintia Esponsorama.
Namun, Avintia Esponsorama kemudian mundur dari MotoGP pada 2022, dan slotnya diambil alih seluruhnya oleh VR46. Sejak itulah VR46 menurunkan dua pembalap.
VR46 bermitra dengan Ducati dan memiliki kontrak tiga tahun, yakni dari MotoGP 2022 hingga 2024. Sesuai kontrak, VR46 bisa meninggalkan Ducati tanpa melanggar perjanjian di tahun 2025.
Diwartakan Tuttomotoriweb, sudah ada tanda-tanda bahwa VR46 akan menjadikan MotoGP 2023 sebagi momentum perpisahan dengan Ducati.
Tentu saja rumor yang berkembang, VR46 akan menjadi tim satelit Yamaha di MotoGP 2024.
Bukan hal yang baru, jika Rossi memiliki hubungan yang lebih baik dengan Yamaha ketimbang Ducati.
Sebagai legenda MotoGP, Valentino Rossi dikenal memiliki karier yang cemerlang.
Hal itu terbukti dari sembilan gelar juara dunia (125cc 1997; 250cc 1999, 500cc 2001, MotoGP 2002-2005, 2008, 2009) yang dikantongi The Doctor.
Namun, perjalanan karier pembalap yang gantung helm pada akhir MotoGP 2021 itu sempat diwarnai periode kelam. Utamanya, saat membela Ducati pada 2011-2012.
Selama dua tahun menunggangi Desmosedici GP, The Doctor tak mampu mempersembahkan satu pun kemenangan. Ia pun kembali ke pelukan Yamaha pada pengujung 2012.
Drama tersebut juga bisa terjadi dengan tim besutannya. VR46 bisa meninggalkan Ducati, dengan cara mengkhianati kontrak yang dimiliki.
Tentu menjadi pertanyaan dengan kondisi saat ini. Motor Yamaha jelas tak lebih baik dari Desmosedici Ducati.
Menjalin kemitraan dengan pabrikan Jepang dinilai sebuah penurunan ketimbang bertahan dengan Ducati.
Meski demikian ini rumor ini terus berhembus.
Bahkan petinggi Ducati Corse, Paolo Ciabatti angkat bicara menyoal kepergian VR46 dari timnya kelak.
"Kami masih punya kontrak dan kewajiban dengan VR46, dan kontrak ini berlaku sampai akhir 2024," ujar Ciabatti dikutip dari laman Speedweek.
"Saya tak bisa memprediksi apa yang akan terjadi setelah itu. Semua peluang terbuka. Namun, VR46 terdiri dari orang-orang yang sangat serius. Pembalap mereka juga senang atas performa motor-motor Desmosedici," sambungnya.
"Hal ini terbukti lewat hasil-hasil yang mereka raih. Saya sendiri turut prihatin untuk Yamaha," pungkas Ciabatti.
(Tribunnews.com/Giri)