TRIBUNNEWS.COM - Pembalap KTM Red Bull, Brad Binder masih berharap banyak agar Afrika Selatan masuk jadwal balapan di MotoGP 2023.
Meski diakui Brad Binder bahwa Afrika Selatan tengah dilanda krisis energi, termasuk listrik, namun dia bermimpi bisa melihat negaranya menggelar balapan MotoGP 2023.
Afrika Selatan wajib berbangga lantaran memiliki dua wakil yang mentas di ajang MotoGP edisi 2022, yakni Darryn Binder (RNF) dan Brad Binder (KTM).
Namun dari Binder bersaudara, hanya Brad Binder saja yang masih eksis di kelas premier. Dia membela KTM untuk gelaran MotoGP 2023.
Baca juga: Perangkat Perang Baru Jack Miller di MotoGP 2023, Full Pakai Produk Alpinestars
Sedangkan sang adik, Darryn Binder meninggalkan RNF dan memilih mengaspal di Moto2 2023 bersama Husqvarna.
Brad Binder sempat memiliki harapan besar Afrika Selatan bisa masuk kalender MotoGP 2023 ketika Finlandia dibatalkan.
KymiRing gagal masuk kalender lantaran ada kendala, termasuk proses homologasi.
Namun Dorna Sports memutuskan mengganti seri Finlandia dengan seri Kazahstan.
CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta mengaku sempat ada diskusi untuk menggelar race di Afrika Selatan. Namun rembugan tersebut tak menemui titik temu.
"Kami telah berdiskusi dengan operator Kyalami beberapa tahun yang lalu, tetapi tidak ada yang terjadi sejak saat itu," terang Ezepelat, dikutip dari Motosan.
Sebagai informasi saja, Afrika Selatan memiliki dua lintasan balap bertaraf Internasional, Sirkuit Kyalami dan Sirkuit Welkom.
Brad Binder menyebut Kyalami memiliki fasilitas mumpuni. Bahkan dia menyebut lebih baik ketimbang lintasan yang pernah masuk kalender balapan di MotoGP.
"Saya ingin Grand Prix di rumah saya," buka Brad Binder, dikutip dari sumber yang sama.
"Kami memiliki trek yang luar biasa di Kyalami. Fasilitas di sana jauh lebih baik dari sejumlah sirkuit yang pernah menggelar balapan (MotoGP) sejauh ini," tambah Brad Binder.
"Memang benar jika harus ada sejumlah renovasi, namun secara keseluruhan kami memiliki fasilitas terbaik," sambungnya.
Akan tetapi Brad Binder juga memahami kondisi negaranya. Secara finansial dan ekonomi, sulit rasanya Afrika Selatan menggelar balapan MotoGP.
Terlebih baru-baru ini, Afrika Selatan dilanda krisis energi yang berimbas masyarakatnya kesulitan listrik.
Bahkan untuk menghemat listrik, pemerintah Afsel menerapkan kebijakan ada pemadan listrik selama enam jam di setiap harinya.
"Pemerintah kami bahkan tidak punya cukup uang saat ini untuk menyediakan listrik bagi masyarakat," terang Binder
"Selama kita memiliki orang-orang yang kelaparan di negara ini, orang seharusnya tidak mengharapkan jumlah yang begitu besar untuk diinvestasikan dalam sebuah Grand Prix," terang Binder.
MotoGP 2023 sendiri memiliki 21 seri balapan, termasuk 10 race berlangsung non-Eropa.
Dua negara baru yang didapuk menggelar race MotoGP 2023 adalah India dan Kazakhstan. Melihat hal tersebut, bukan hal yang mustahil bagi Brad Binder tampil di kandang untuk edisi selanjutnya.
(Tribunnews.com/Giri)