Ketertinggalan di poin-poin kritis membuat pasangan veteran ini kurang tenang. Tiga kesalahan lain dari mereka membuat lawan merebut gim pertama dengan skor 17-21.
Ahsan/Hendra masih kehilangan sentuhan mereka pada gim kedua. Pengembalian mereka masih kerap gagal.
Jarak empat poin sudah harus didaki pasangan juara dunia tiga kali ini pada awal gim, tepatnya saat skor 2-6.
Ahsan/Hendra untungnya mampu bangkit. Mereka segera menutup selisih poin dan bahkan berbalik unggul pada 7-6.
Ahsan/Hendra menjaga keunggulan hingga interval. Kesalahan Koga dalam pengembalian karena terpeleset membuat Daddies memimpin 11-10.
Sayangnya, situasi ini tak bertahan lama. Tekanan yang terus dilancarkan Koga/Saito membuat Ahsan/Hendra tertinggal 11-12.
Koga/Saito menjauhkan Ahsan/Hendra dari area depan dengan bola-bola lob. Taktik mereka cukup berhasil membuat Daddies kesulitan menambah poin.
Selisih poin kedua pasangan melebar menjadi empat angka pada 13-17. Jarak skor yang besar membuat Koga/Sato makin percaya diri.
Ahsan/Hendra belum menyerah. Serangan yang akhirnya masuk menjadi titik balik mereka untuk memegang kendali.
Ahsan/Hendra hampir menyamakan angka pada 16-17. Servis flick Hendra yang sedikit keluar sempat memutus momentumnya dan Ahsan.
Ahsan/Hendra belum selesai melawan. Akhirnya skor kembali sama pada 19-19 setelah tekanan bertubi-tubi dari mereka meruntuhkan benteng lawan.
Smes beruntun dari mantan pasangan nomor satu ini menghasilkan game point. Sambaran Ahsan yang gagal dikembalikan memperpanjang napas wakil Indonesia.
Ahsan/Hendra melanjutkan penampilan kuat mereka ke gim penentuan.
Kesempatan servis pertama tak mereka sia-siakan untuk membuka keunggulan 4-0 dalam tempo waktu yang cukup cepat.