TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pebulutangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung mengungkap penghambatnya dalam beberapaa ajang terakhir.
Faktor psikologis-nya lah, menurut Gregoria, yang menjadi faktor utamanya dalam setiap pertandingan.
Menjelang tampil di Indonesia Masters 2023, Gregoria mengaku fisiknya dalam kondisi siap 100 persen.
Namun, hal itu tidak sejalan dengan kondisi psikologisnya yang baru berkisar 70 persen menjelang ajang BWF Super 500 ini.
"Kalau badan ini mungkin 100 (persen), cuma lebih ke kondisi pikiran 70 (persen) harus lebih tingkatkan lagi," ujar Gregoria di Istora GBK, Senayan, Jakarta, Senin (23/1/2023).
Sebelum berlaga di Indonesia Masters, Gregoria telah melakukan dua tur BWF di Malaysia Open dan India Open.
Hasilnya, Gregoria harus terhenti di babak kedua (16 besar) dari dua ajang tersebut.
"Dua turnamen terakhir banyak di set set terakhir harusnya dapat. Lawan An Se-young kontrolnya bagus, di saat mau matiin sayanya buru buru. Jadi mungkin harus lebih sabar," kata Gregoria.
"Tidak usah neko-neko, supaya kebangun kepercayaan diri, poin, dan jangan mati sendiri," sambung Gregoria dengan tertawa kecil.
Pada ajang Indonesia Masters 2023, Gregoria akan terlebih dulu menunggu pemenang kualifikasi antara Wn Yu Zhang (Kanada) kontra Sung Shuo Yun (Taipei), Selasa (24/1/2023).(*)