Meski dibilang sudah cukup berumur, tapi Handra masih belum memiliki rencana untuk gantung raket alias pensiun.
Hal itu sebagaimana dikatakan Hendra saat berbincang bersama Raja Kuis Helmy Yahya di YouTube Helmy Yahya Bicara.
"Nggak tau, nih. Karena saya senang (main) badminton," ujarnya seraya tertawa.
"Saya juga tanya senior-senior, 'enaknya berhenti kapan?' Mereka jawab, 'udah kalau bisa main, main aja terus!'," Hendra, menirukan ucapan para pendahulunya.
Pada sisi lain, Hendra menyatakan keinginannya menjadi pelatih selepas karier sebagai pemain.
Lain hal dengan pasangannya, Ahsan yang ingin menikmati waktu dulu bersama keluarga serta membesarkan usaha yang telah dirintisnya.
"Ada, lah (keinginan melatih). Tapi belum kepengen banget," tutur Ahsan.
Baca juga: Ahsan/Hendra Gelar Jumpa Fans di China, Kunjungi Kota Guangzhou hingga Hainan
Saat ini, Ahsan/Handra memilih untuk keluar dari pelatihan nasional, namun berstatus sebagai sparing pelatnas.
Keduanya masih bisa menggunakan fasilitas di pelatihan nasional, namun saat mengikuti kejuaraan menggunakan biaya sendiri.
Pilihan itu terbilang bijak lantaran Ahsan/Hendra ingin pasangan yang lebih muda untuk mendapatkan kuota saat mengikuti turnamen.
"Jadi di pelatnas dulu itu ngirim biasanya empat, jadi kalau kita ngga ada mungkin satu bisa naik. Tapi sekarang bisa ngirim lebih banyak sih. Biasanya dulu kalau ngirim di setiap turnamen itu empat maksimal, termasuk kita. Jadi misal kita terus yang bawah ya levelnya beda lagi. Pas kita keluar masih ada satu slot buat naik," kata dia.
Menurut Ahsan, saat ini regenerasi atlet sudah berjalan cukup baik dan di jalan yang benar.
"Sekarang sudah berjalan dengan benar. Fasilitas sudah ada, pertandingan juga sudah (kembali berjalan) lancar. Tapi, kembali ke atletnya."
"Sekarang, untuk ganda putra pun sudah punya tujuannya. Di ganda putra kita punya enam pasang, itu sudah punya titel semua, dan hal itu termasuk yang jarang terjadi," ujar Ahsan.