TRIBUNNEWS.COM - Basis suporter atau fans MotoGP 2023 hanya sepertiga dibandingkan dengan Formula 1 (F1).
Namun jika berbicara soal kualitas dan kesolidannya, suporter MotoGP 2023 jauh lebih baik ketimbang penikmat ajang balap F1.
Itu mengacu pada analisis CryptoDATA, yang hadir di kedua kejuaraan sebagai pemegang saham mayoritas tim MotoGP RNF Racing dan sponsor teknis Alfa Romeo di F1.
Baca juga: Jadwal MotoGP 2023 Portugal & Tayang di Trans7: Pembuktian Marc Marquez Taklukkan Portimao
Disampaikan oleh Bogdan Maruntis sebagai penganggungjawab strategi global, jumlah penonton balapan MotoGP 2023 diprediksi tak akan sampai setengah dari penikmat balapan F1.
"Kalau hitung-hitungan realistis, jumlah penonton MotoGP (2023) tak akan sampai 30 persen dari jumlah balapan F1," buka Bogdan Maruntis, seperti yang dikutip dari laman Crash.
“Di Formula 1, basis penggemar bertambah karena Netflix. Sekarang mereka memiliki dua jenis pengguna, yang muda 17-24, mungkin sedikit kurang, dan kemudian lebih dari 24, yang usianya sama dengan MotoGP," sambungnya.
“Rata-rata anggaran yang bisa dihabiskan seorang penggemar di MotoGP tidak setinggi di Formula 1, tetapi keunggulan kami di MotoGP adalah penggemar MotoGP adalah penggemar sejati," terang Bogdan Maruntis.
“Seorang penggemar Formula 1 mungkin pernah melihatnya di Netflix dan lebih menyukai gaya hidup daripada balapan. Tapi pemasarannya bagus, hype bekerja dan basis penggemar [F1] mereka berkembang.”
Hal senada juga disampaikan oleh Co-founder dan CEO Ovidiu, Toma. Dia menilai penikmat MotoGP lebih smart dan paham jika dikomparasikan dengan penonton F1.
“MotoGP memiliki basis penggemar yang lebih terkonsolidasi daripada Formula Satu, menurut pendapat kami," terangnya dikutip dari sumber yang sama.
Menurutnya, pecinta ajang balap MotoGP memahami seperti apa seluk beluk kejuaraan dunia balap motor tersebut. Mulai dari nama pembalap, tim, sirkuit, nomor, hingga sejarahnya sekaligus.
Hal ini yang kemudian tidak ditemukan di event race F1.
“Itu berarti penggemar yang benar-benar memahami olahraga, nama pebalap, nomor, sejarah, merek sepeda, dan setidaknya beberapa prestasi tim," terang sang CEO
"Di sisi lain, jika kita melihat Formula Satu, beberapa basis penggemar yang baru dibangun ada untuk status tersebut," lanjutnya.