“Dia sepertinya takut dan tidak berani menerima tantangan membina pemain-pemain muda sektor ganda campuran di pelatnas pratama yang tantangannya jauh lebih berat dibanding melatih pemain yang sudah jadi,” kata Alex Tirta.
Sanggahan PBSI Soal Gaji
PBSI juga memberikan penjelasan terkait gaji Flandy yang dianggap terlalu kecil.
Pasalnya, beberapa pihak menilai bahwa hengkangnya Flandy disebabkan oleh tawaran Hong Kong yang lebih besar.
“Jadi tidak benar kalau PBSI disebut tidak berkomitmen untuk menaikkan pendapatan pelatih. Semua pelatih penghasilannya bertambah di tahun 2023 ini,” tambah Alex Tirta.
Alex pun menambahkan bahwa PBSI memiliki alasan mengapa tak memberikan jabatan pelatih kepala kepada Flandy.
PBSI menilai bahwa Flandy belum bisa memberikan prestasi yang bisa dibanggakan.
“Pasalnya, dia juga belum membuktikan hasil polesannya. Belum ada prestasi besar yang bisa dibanggakan untuk diberi kepercayaan sebagai pelatih kepala pelatnas utama,” ucap Alex Tirta.
Baca juga: Flandy Limpele Mundur, PBSI Jadi Sorotan, Ini Deretan Pelatih Bulutangkis yang Pindah ke Negara Lain
PBSI Sesalkan Keputusan Flandy
Terakhir, Alex menyayangkan keputusan Flandy yang memilih mundur dari pelatnas.
Bahkan, Alex menilai bahwa cara Flandy mundur kurang elegan.
Pasalnya, Flandy tak memberitahu pihak PBSI dari bulan-bulan sebelumnya.
“Soal keputusannya tiba-tiba melatih ke negara lain, rasanya itu juga kurang fair."
"Dia tidak pernah memberitahukan ke PBSI pada bulan-bulan sebelumnya."
"Tahu-tahu dengan diam-diam dia menerima pinangan negara lain dan kemudian baru mengirim surat pengunduran diri,” tegas Alex Tirta.
(Tribunnews.com/Isnaini Nurdianti)